Perjuangan warga untuk dapat terbebas dari sampah liar di Samadikun Selatan telah menempuh beragam upaya bersama, baik dari warga hingga organisasi lingkungan sudah turun membantu permasalahan yang berlarut tersebut. Namun, tindakan pembuangan sampah yang berasal dari luar kampung tersebut kian hari berakibat pada terganggunya aktivitas dan kesehatan warga sekitar.
Sudah bertahun-tahun warga Samadikun Selatan tiada hentinya melakukan upaya perlawanan terhadap aksi pembuangan sampah liar yang berada tidak jauh dari perkampungan mereka. Mulai dari tindakan swadaya gotong royong masyarakat, dibantu dengan dinas-dinas terkait dari pemerintah kota, hingga gabungan dari berbagai komunitas peduli lingkungan telah turun untuk mengatasi masalah yang hingga kini belum terlihat ujung pangkal penyelesaiannya.
Selain karena lokasi pembuangan sampah tersebut memang sengaja dibiarkan hingga diizinkan oleh pemiliknya untuk dijadikan tempat sampah karena dapat mengurangi biaya reklamasi, seperti beberapa lahan yang juga kini ditempati warga. Sehingga, perilaku tersebutlah yang menjadi titik awal persoalan sampah liar makin tidak dapat terkendali.
Baca Juga:Dapat Dua Medali Emas di Olimpiade 2024 Paris Bukan Hal yang MudahMuseum Cakrabuana Jadi Sarana Edukasi Untuk Para Pelajar – Video
Ketua RT 02 Samadikun Selatan, Febianto, mengatakan warga kerap mengadakan kegiatan kerja bakti, himbauan, dan peringatan terutama jika menemukan gerobak sampah liar yang hendak membuang sampah di kolam-kolam tampung. Ia berharap adanya perhatian pemerintah kota dapat juga menyediakan lokasi pembuangan sampah sementara, terutama bagi warga untuk dapat melokalisasi keberadaan sampah agar lebih mudah terpantau.
Warga Samadikun Selatan, Lukman, menyampaikan pada musim kering seperti sekarang, bau sampah dan sisa pembakaran sampah dapat dirasakan hingga ke rumah-rumah warga yang berjarak jauh dari tempat sampah liar. Berbeda lagi jika musim hujan tiba, di mana sampah akan menimbulkan bau lebih busuk yang mengundang lalat penyakit. Tata kelola sampah mestinya dapat diwujudkan bersama, mulai dari warga hingga intervensi dari pemerintah untuk membuat kesepakatan bersama dalam usaha penertiban sampah tersebut.
Lokalisasi tempat pembuangan sampah sementara dapat menjadi opsi lain untuk mengatasi persoalan sampah pada kolam reklamasi yang sudah menghantui warga setiap tahun. Namun, perlunya koordinasi Pemkot dengan pihak pemilik lahan juga menjadi permasalahan lain, kala lahan tersebut sengaja dibiarkan hingga tidak terurus, sehingga berdampak pada warga sekitarnya.