RADARCIREBON.TV – “Big Fish” adalah sebuah film fantasi dan drama yang disutradarai oleh Tim Burton, dirilis pada tahun 2003.
Film ini didasarkan pada novel karya Daniel Wallace berjudul Big Fish: A Novel of Mythic Proportions yang diterbitkan pada tahun 1998.
Dikenal karena gaya visualnya yang khas dan cerita yang menggabungkan realitas dengan elemen-elemen fantasi, “Big Fish” menjadi salah satu karya yang menonjol dalam filmografi Tim Burton.
Baca Juga:Review dan Sinopsis 500 Days of Summer: Sebuah Cerita Tentang Cinta yang RealistisInilah 7 Film Barat Terbaik Sepanjang Masa yang Tidak Boleh Dilewatkan
Plot Cerita
Cerita “Big Fish” berpusat pada hubungan antara Edward Bloom (diperankan oleh Albert Finney sebagai versi tua dan Ewan McGregor sebagai versi muda) dengan putranya, Will Bloom (diperankan oleh Billy Crudup).
Edward adalah seorang pria tua yang suka menceritakan kisah-kisah luar biasa tentang masa lalunya.
Namun, kisah-kisah ini sangat fantastis sehingga Will sering kali sulit untuk mempercayainya, yang pada akhirnya menciptakan jarak antara mereka berdua.
Will, yang telah tumbuh dewasa dan tinggal jauh dari rumah, kembali ke kampung halamannya di Alabama ketika mendengar kabar bahwa ayahnya sedang sakit parah.
Ia merasa terputus dari ayahnya karena merasa bahwa ia tidak pernah benar-benar mengenalnya di balik kisah-kisah fantastis yang sering diceritakan oleh Edward.
Will ingin mengetahui kebenaran di balik cerita-cerita itu sebelum ayahnya meninggal.
Masa Muda Edward Bloom
Melalui serangkaian kilas balik, penonton diperkenalkan pada masa muda Edward Bloom yang penuh dengan petualangan yang luar biasa.
Baca Juga:Mahasiswi Kkn Tim II Undip Asal Cirebon Membangun Kesadaran Pajak Umkm Untuk Masa Depan Ekonomi LokalMahasiswi Tim II KKN UNDIP Asal Cirebon Memberikan Edukasi Qris Di Desa Amongrogo, Jawa Tengah
Edward muda adalah seorang pemuda yang penuh semangat dan optimisme, yang percaya bahwa dirinya ditakdirkan untuk sesuatu yang besar.
Salah satu kisah yang diceritakan Edward adalah tentang saat ia meninggalkan kampung halamannya untuk menemukan takdirnya.
Dalam perjalanannya, ia bertemu dengan berbagai karakter unik, seperti raksasa bernama Karl, seorang penyihir dengan mata kaca, dan seorang wanita misterius yang dapat berubah menjadi seekor ikan besar.
Salah satu cerita yang paling penting adalah tentang bagaimana Edward bertemu dengan cinta sejatinya, Sandra (diperankan oleh Alison Lohman sebagai versi muda dan Jessica Lange sebagai versi tua).
Edward jatuh cinta pada pandangan pertama saat melihat Sandra di sebuah sirkus. Untuk mendapatkan informasi tentang Sandra, Edward bekerja di sirkus tersebut selama tiga tahun.
Akhirnya, ia berhasil menemukan Sandra dan meyakinkannya untuk menikah dengannya meskipun ada banyak rintangan di sepanjang jalan, termasuk tunangan Sandra saat itu.
Fiksi dan Realitas
Film ini menampilkan bagaimana cerita-cerita Edward yang fantastis mencerminkan cara pandangnya terhadap kehidupan.
Di satu sisi, cerita-cerita ini menggambarkan keinginan Edward untuk menjadikan hidupnya lebih menarik dan penuh makna.
Di sisi lain, cerita-cerita ini juga mencerminkan realitas yang lebih dalam tentang siapa Edward sebenarnya.
Will mulai menyadari bahwa meskipun kisah-kisah itu tampaknya mustahil dan berlebihan, ada inti kebenaran yang terkandung di dalamnya.
Pada akhirnya, Will menemukan bahwa kisah-kisah yang diceritakan oleh ayahnya bukanlah tentang fakta atau kebohongan, tetapi tentang cara Edward melihat dunia.
Kisah-kisah ini adalah caranya untuk menghadapi realitas dan membuat hidupnya terasa lebih berarti.
Setelah melalui perjalanan emosional ini, Will mulai memahami dan menerima ayahnya dengan cara yang baru.
Akhir yang Mengharukan
Saat Edward mendekati akhir hidupnya, ia meminta Will untuk menceritakan bagaimana ia akan meninggal.
Will, yang telah belajar menghargai gaya bercerita ayahnya, menciptakan kisah fantastis di mana Edward melarikan diri dari rumah sakit, diiringi oleh semua teman-teman yang ia temui sepanjang hidupnya, dan akhirnya berubah menjadi ikan besar di sungai, melanjutkan hidupnya di alam bebas.
Kisah ini, meskipun fiksi, memberi Will dan Edward kesempatan untuk berhubungan kembali dan memahami satu sama lain pada tingkat yang lebih dalam.
Ketika Edward akhirnya meninggal, Will menguburkannya di dekat sungai, mengakui bahwa kisah-kisah yang diceritakan ayahnya telah menjadi bagian penting dari hidup mereka.
Tema dan Pesan Moral
“Big Fish” bukan hanya sebuah cerita tentang ayah dan anak, tetapi juga tentang bagaimana kita memandang hidup dan cara kita memilih untuk mengingatnya.
Film ini mengajukan pertanyaan tentang apa yang lebih penting: kenyataan atau interpretasi kita tentang kenyataan.
Melalui karakter Edward Bloom, film ini menunjukkan bahwa hidup ini lebih dari sekadar serangkaian peristiwa; itu adalah kisah yang kita ceritakan kepada diri kita sendiri dan orang lain.
Tema lain yang dieksplorasi dalam film ini adalah tentang penerimaan, baik terhadap diri sendiri maupun orang lain.
Will, yang awalnya skeptis terhadap ayahnya, akhirnya menerima bahwa meskipun ia mungkin tidak pernah sepenuhnya memahami Edward, ia bisa mencintai dan menghargainya sebagaimana adanya.
Pada akhirnya, “Big Fish” mengajarkan kita bahwa kisah-kisah yang kita ceritakan kepada diri kita sendiri dan orang lain adalah cara kita menemukan makna dalam hidup.
Kesimpulan
“Big Fish” adalah film yang mengharukan dan penuh makna, yang menggabungkan elemen-elemen fantasi dengan realitas untuk menyampaikan pesan tentang cinta, penerimaan, dan pentingnya cerita dalam hidup kita.
Melalui hubungan antara Edward dan Will Bloom, film ini menunjukkan bahwa meskipun hidup ini mungkin tidak selalu berjalan sesuai rencana, cara kita memilih untuk mengingatnya dan menceritakannya kepada orang lain dapat membuat semua perbedaan.
Film ini, dengan visual yang memukau dan cerita yang penuh emosi, adalah salah satu karya terbaik Tim Burton yang patut untuk dikenang.