RADARCIREBON.TV-Biopsi adalah prosedur pengambilan sampel jaringan untuk mendeteksi kelainan pada tubuh.
Meski sering di lakukan untuk mendiagnosis kanker, biopsi ternyata juga bisa di gunakan untuk memastikan beberapa kondisi kesehatan lainnya, seperti peradangan maupun infeksi.
Prosedur biopsi biasanya di rekomendasikan oleh dokter bila pemeriksaan awal menunjukkan adanya pertumbuhan jaringan tidak normal di bagian tubuh tertentu.
Baca Juga:Yuk Kenali Cara Mendekti Benjola Payudara Dengan SADARI !Waspadai Dan Deteksi Dini Mengenai Benjolan di Payudara,Simak Yuk Bagimana Caranya.
Sampel jaringan yang di peroleh dari tindakan biopsi akan di periksa lebih lanjut menggunakan mikroskop.
Pemeriksaan sampel jaringan biopsi umumnya di lakukan oleh dokter spesialis patologi.
Hasil biopsi kemudian di berikan ke dokter yang mengirim permintaan pemeriksaan untuk memastikan di agnosis dan menentukan pengobatan yang sesuai.
Jenis-Jenis Biopsi yang Dapat Di lakukan
1. Biopsi jarumSalah satu teknik biopsi yang banyak di gunakan untuk mengambil jaringan tubuh adalah menggunakan jarum.
Ada dua metode biopsi jarum, yaitu biopsi jarum halus dan biopsi jarum inti.
Biopsi dengan jarum halus (fine needle aspiration) digunakan untuk mengambil sampel jaringan atau cairan.
Sementara itu, teknik biopsi jarum inti (core needle biopsy) di lakukan untuk mengambil sampel jaringan yang berukuran lebih besar, seperti pada biopsi leher.
Baca Juga:Waspadai Benjolan di Payudara Yang Bukan Penyakit Kangker.Mencegah Penyakit Kanker Dengan Megonsusmi Ketan Hitam,Simak Manfaat Lainnya.
Sebelum melakukan prosedur biopsi jarum, dokter akan menyuntikkan bius lokal ke pasien.
Di dalam prosesnya, CT scan atau USG kerap digunakan sebagai alat bantu dokter untuk mengarahkan jarum ke lokasi pengambilan sampel.
2. Biopsi punchBiopsi punch di lakukan dengan cara membuat sayatan kecil untuk mengambil sampel lapisan atas jaringan kulit menggunakan alat bedah khusus.
Sebelum melakukan prosedur ini, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal untuk membuat bagian tersebut mati rasa.
Setelah biopsi punch, sayatan akan di tutup dengan jahitan. Prosedur ini biasanya di gunakan untuk mendeteksi berbagai jenis masalah kulit, seperti infeksi dan peradangan.
3. Biopsi eksisionalBiopsi eksisional di gunakan untuk mengangkat seluruh jaringan yang di duga menjadi tanda dari suatu penyakit, misalnya benjolan di bawah kulit.
Pada beberapa kasus, jenis biopsi ini di lakukan sebagai tindakan lanjutan setelah di agnosis biopsi jarum halus. Hal ini bertujuan agar tidak mengambil jaringan yang tidak di perlukan.
Pasien yang akan dil akukan tindakan biopsi eksisional akan di bius agar tidak merasa sakit dan jenis biusnya di sesuaikan dengan lokasi jaringan yang akan diangkat.
4. Biopsi endoskopikBiopsi endoskopi di lakukan dengan cara memasukkan selang tipis elastis yang di lengkapi lampu dan kamera serta alat pemotong ke dalam tubuh.
Alat pemotong di ujung selang di gunakan untuk memudahkan dokter mengambil sampel jaringan.
Selain lewat sayatan kecil pada kulit, selang juga dapat dimasukkan melalui hidung, mulut, lubang kencing atau uretra, maupun anus, tergantung lokasi yang akan di periksa.
Biopsi jenis ini biasanya di lakukan bersamaan dengan pemeriksaan endoskopi.
5. Biopsi bedah
Jenis biopsi ini di lakukan selama proses operasi. Pada kondisi tertentu, sampel jaringan dapat langsung di periksa dan hasilnya akan segera muncul sehingga dokter bisa segera menentukan langkah penanganan lebih lanjut, termasuk pengangkatan jaringan.
Biopsi bedah juga dapat di lakukan ketika metode biopsi lain sulit atau tidak mampu menjangkau bagian tubuh yang harus menjalani pemeriksaan.
Pada umumnya, biopsi bedah aman dil akukan. Namun, pada kasus yang jarang terjadi, jenis biopsi ini berisiko menyebabkan perdarahan atau infeksi.
6. Biopsi sumsum tulangBiopsi sumsum tulang biasanya di lakukan untuk mendeteksi berbagai kelainan darah, seperti anemia, leukemia, atau limfoma.
Sebelum memulai prosedur biopsi ini, dokter akan menyuntikkan obat bius lokal untuk mengurangi nyeri.
Sebelum menjalani prosedur biopsi, Anda di anjurkan untuk memberi tahu dokter mengenai obat-obatan maupun suplemen yang sedang di konsumsi.
Anda juga perlu memberi tahu dokter bila menderita alergi obat tertentu.
Setelah menjalani prosedur biopsi, Anda dapat kembali melakukan aktivitas seperti biasa.
Namun, jika menjalani prosedur biopsi menggunakan obat bius total, Anda di sarankan untuk menjalani rawat inap di rumah sakit setidaknya selama satu malam guna memulihkan kondisi. Dokter juga akan meresepkan obat antinyeri bila di butuhkan.
Jika Anda mengalami demam, bengkak, maupun perdarahan yang tidak kunjung berhenti pada lokasi biopsi selama proses pemulihan, segera periksakan diri ke dokter.
Fungsi Tindakan Biopsi
- Memeriksa sel-sel darah pada sumsum tulang
- Mendeteksi jenis sel pada tahi lalat yang di curigai kanker kulit
- Memastikan kondisi dan perkembangan penyakit tertentu, misal peradangan pada hati atau ginjal maupun infeksi pada kelenjar getah bening
- Memastikan kondisi yang tidak terkait kanker, misal radang usus
- Mengevaluasi reaksi penolakan pada organ transplantasi
Demikian sedikit informasi mengenai jenis jenis biopsi beserta fungsinya dalam berbagi tindakan kedokteran.