RADARCIREBON.TV Mantan Wali Kota Medan Akhyar Nasution keluar dari Partai Demokrat dan mendukung Edy Rahmayadi melawan Bobby Nasution di Pilgub Sumut 2024. Setelah keluar dari Demokrat, Akhyar kembali ke PDIP.
“Saya per 1 Juli 2024 sudah menyatakan mengundurkan diri sebagai pengurus dan anggota Partai Demokrat,” kata Akhyar Nasution saat ditemui di kediamannya, Selasa (13/8/2024).
Akhyar mengungkapkan alasannya keluar karena Demokrat mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dianggap membangun dinasti politik. Sehingga secara moral politik, partai pimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut tidak lagi sesuai dengan sikap politiknya.
Baca Juga:Tema dan Makna Logo HUT Ke 79 Republik Indonesia 2024Gubernur Sulut Lantik Abdullah Mokoginta Sebagai Pj Wali Kota Kotamobagu
“Sikap politik secara nasional, terjadinya perubahan sikap politik secara nasional itu lah menyebabkan saya tidak bisa lagi berada di barisan Demokrat, karena sikap Partai Demokrat yang masuk ke dalam dinasti Jokowi, sementara sikap politik saya adalah mencegah kerakusan dinasti Jokowi ini berkuasa di Indonesia, maka secara moral politik saya tidak pantas lagi berada di Demokrat,” jelas dia.
Sikap Partai Demokrat itu sudah tidak sejalan dengan sikap pribadinya. Hal itulah yang mendasari Akhyar membuat keputusan keluar dari Demokrat
“Dalam konteks Pilgubsu Partai Demokrat nyata-nyata jauh-jauh hari sudah menyatakan dukungan kepada mantunya Jokowi, maka secara moral politik saya tidak mungkin berada di situ, maka dua hal ini lah menyebabkan saya menyatakan tidak sepaham lagi dengan Partai Demokrat,” ungkapnya.
Akhyar mengaku sudah bergabung kembali dengan PDIP setelah sempat dipecat karena persoalan Pilwalkot Medan 2020, di mana PDIP mengusung Bobby Nasution dibanding Akhyar yang menjabat sebagai petahana dan kader PDIP. Namun saat ini, PDIP dinilai sudah memiliki kesamaan sikap terkait melawan dinasti politik Jokowi.
“Kenapa saya kembali kepada PDI Perjuangan? Karena pertama PDI Perjuangan adalah rumah saya dan DNA politik saya di situ, saya ikut membangun PDI Perjuangan, karena terjadi kasus tahun 2020 maka terusir lah saya dari rumah saya ini dan melihat situasi saat ini di mana PDI Perjuangan menyatakan sikap politiknya adalah mencegah dan melawan kerakusan dinasti politik Jokowi, ini sama dengan sikap politik saya maka saya menyatakan kembali ke rumah saya itu,”
Pada saat deklarasi PDIP mengusung Edy Rahmayadi untuk Pilgub Sumut di Lapangan Astaka pada Sabtu (10/8), Akhyar hadir di lokasi tersebut. Akhyar kemudian mengaku mendukung Edy untuk melawan Bobby di Pilgub Sumut.
“PDI Perjuangan telah mendukung Edy, maka saya akan ikut memenangkan Edy Rahmayadi di Pilgubsu nanti,” sebutnya.