Menjelang HUT RI ke-79, pengrajin bambu di Kota Cirebon mulai menerima banyak pesanan untuk pemasangan umbul-umbul hingga pembuatan gapura semi permanen. Bambu masih dipilih karena bobotnya yang lebih ringan daripada kayu, serta mudah untuk dibentuk menyesuaikan dengan keperluannya.
Selain membawa berkah bagi pedagang bendera musiman yang memenuhi sudut-sudut Kota Cirebon, pengrajin bambu juga ikut mendapatkan banyak pesanan bambu untuk pemasangan umbul-umbul hingga gapura semi permanen untuk kebutuhan perayaan HUT RI ke-79. Warga biasanya membutuhkan keperluan perayaan HUT Kemerdekaan dari bambu yang biasa digunakan untuk menopang umbul-umbul, membangun gapura kampung, hingga keperluan perlombaan seperti panjat pinang.
Seperti Wana, pengrajin asal Kampung Baru Kota Cirebon yang sejak awal Agustus sudah mendapatkan banyak pesanan bambu umbul-umbul, pembuatan gapura semi permanen hingga tiang panjat pinang. Bambu-bambu untuk keperluan tersebut ia datangkan langsung dari sekitar Majalengka karena membutuhkan bambu terbaik dengan ukuran yang khusus.
Baca Juga:Masyarakat Kabupaten Cirebon Butuh Pemimpin yang Tegas, Jujur, dan Memiliki Rekam Jejak Bebas KorupsiBPIP Gandeng Pemkab Klaten dan Universitas Diponegoro Kuatkan Ideologi Pancasila
Lima gapura dengan panjang 3-4 meter sudah ia selesaikan dan masih ada yang dalam pengerjaannya, untuk ukuran 6 meter dengan harga mulai dari 2 juta rupiah untuk ukuran kecil dan 3,5 juta untuk ukuran lebih besar, yang biasanya dapat memakan waktu pembuatan 2 hingga 4 hari. Untuk bambu umbul-umbul, ia sudah menjual lebih dari 60 ikat bambu yang terdiri dari 4 buah bambu panjang.
Variasi gapura yang ia tawarkan dapat menyesuaikan dengan kemauan dari pembeli, serta tidak masuk dalam biaya pembuatan gapura, biasanya dikenai tarif tambahan mulai dari 500 ribu untuk pengerjaan penghalusan hingga pengecatan. Pembelinya didominasi berasal dari dalam Kota Cirebon baik untuk keperluan perkantoran, kompleks perumahan, hingga perseorangan.