Dianggap Maskulin, 4 Alasan Permainan Tokle Sering Dimainkan Anak Laki-Laki

Tokle
Permainan tokle sering dimainkan anak laki-laki
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Tokle, sebuah permainan tradisional yang sering dimainkan oleh anak laki-laki.

Bagi anda yang belum tahu, tokle ini bisa dibilang serupa kasti.

Sebab membutuhkan tongkat untuk memukul biji, atau tongkat kecil

Yang nantinya ditujukan untuk mengenai lawan.

Ada beberapa alasan mengapa permainan ini lebih sering dimainkan oleh anak laki-laki

Baca Juga:Serupa Kasti, Inilah Permainan Tradisional yang Hampir Punah di Jawa Barat dan Cara BermainnyaManfaat Permainan Bentengan dalam Kehidupan Sehari-Hari, Bikin Sehat Fisik dan Mental

daripada anak perempuan, yang berkaitan dengan faktor budaya, fisik, dan sosial.

1. Faktor Budaya dan Sosial

Secara budaya, permainan fisik dan kompetitif seperti tokle sering diasosiasikan dengan maskulinitas.

Dalam banyak masyarakat, anak laki-laki didorong untuk terlibat dalam aktivitas

yang menekankan kekuatan, ketangkasan, dan keberanian.

Permainan tokle, yang melibatkan melempar batu dengan akurasi untuk mengenai sasaran,

dianggap sebagai latihan yang mengembangkan keterampilan fisik yang sesuai dengan peran tradisional laki-laki.

Anak perempuan, sebaliknya, lebih sering diarahkan ke permainan yang lebih tenang atau sosial,

yang sesuai dengan peran feminin tradisional.

2. Aspek Fisik

Tokle membutuhkan keterampilan melempar yang baik,

Yang sering dikaitkan dengan kemampuan fisik seperti kekuatan tangan dan koordinasi mata-tangan.

Meskipun keterampilan ini dapat dimiliki oleh siapa saja,

anak laki-laki seringkali lebih banyak terpapar pada aktivitas yang melibatkan kekuatan fisik dan kompetisi,

seperti bermain bola atau olahraga lainnya.

Baca Juga:Mesti Tahu! Tiang atau Pohon dalam Permainan Bentengan Ternyata Ada Filosofinya Loh, Ini Penjelasannya…Nostalgia Anak 2000-an dengan Permainan Pletokan, Pernah Main?

Oleh karena itu, mereka mungkin lebih mahir dalam permainan seperti tokle,

Dan ini menjadi salah satu alasan mengapa mereka lebih sering memainkannya.

3. Kompetisi dan Agresivitas

Permainan tokle juga memiliki elemen kompetitif yang tinggi,

di mana pemain bersaing untuk mendapatkan skor tertinggi dengan mengenai sasaran lebih banyak.

Anak laki-laki sering kali didorong untuk berkompetisi satu sama lain

dalam berbagai aspek kehidupan mereka, termasuk dalam bermain.

Permainan yang melibatkan kompetisi langsung, seperti tokle, sangat menarik bagi mereka

karena memberikan kesempatan untuk menunjukkan kemampuan

dan mendapatkan pengakuan di antara teman-teman sebaya.

4. Lingkungan Bermain

Lingkungan juga memainkan peran penting.

Permainan tokle sering dimainkan di ruang terbuka seperti lapangan atau halaman,

yang mungkin lebih sering diakses oleh anak laki-laki.

Anak laki-laki biasanya memiliki kebebasan lebih untuk menjelajahi lingkungan luar

dan terlibat dalam permainan yang membutuhkan ruang luas dan energi tinggi.

Meskipun tidak ada aturan yang melarang anak perempuan untuk bermain tokle, pengaruh budaya, fisik,

Dan sosial telah membuat permainan ini lebih identik dengan anak laki-laki.

Namun, penting untuk diingat bahwa semua anak, terlepas dari jenis kelamin,

seharusnya memiliki kesempatan untuk bermain dan menikmati permainan tradisional seperti tokle.

Ini bisa menjadi cara untuk memperkaya pengalaman bermain mereka dan melestarikan budaya tradisional.

0 Komentar