RADARCIREBON.TV- Bagi anda yang lahir tahun 90 – 2000an pasti tidak asing dengan permainan lokal berikut.
Dimainkan ketika istirahat, pulang sekolah, atau pulang sekolah ngaji bersama teman-teman.
Permainan lokal tidak hanya menghibur,
tetapi juga sarat dengan nilai-nilai kebersamaan, kerja sama,
dan kebijaksanaan lokal yang diwariskan dari generasi ke generasi.
Salah satu permainan tradisional yang populer di Cirebon adalah “Gatrik”.
Permainan ini dimainkan oleh dua tim yang masing-masing terdiri dari dua atau lebih pemain.
Baca Juga:Permainan Tradisional Cirebon Bentengan, Wadah Uji Kekompakan dan Strategi PertahananWajah Budaya dalam Permainan Gasing di Cirebon
Alat yang digunakan adalah dua batang kayu: satu berukuran pendek (sekitar 10-15 cm) dan yang lainnya lebih panjang (sekitar 30-40 cm).
Batang kayu pendek diletakkan di atas lubang kecil di tanah, lalu dipukul dengan kayu panjang agar melambung ke udara.
Pemain lain akan berusaha menangkap kayu yang melambung tersebut.
Gatrik menguji ketepatan dan keterampilan dalam memukul dan menangkap,
serta memberikan hiburan yang penuh tawa bagi para pemain dan penonton.
Permainan lainnya adalah “Egrang”.
Egrang adalah permainan keseimbangan di mana pemain berdiri
di atas dua batang bambu panjang yang diberi penyangga untuk kaki.
Pemain berjalan dengan bambu ini, dan sering kali diadakan balapan egrang untuk menambah keseruan.
Egrang mengasah keseimbangan tubuh, ketangkasan, dan keberanian.
Egrang juga sering dimainkan dalam berbagai festival atau perayaan di Cirebon sebagai salah satu atraksi budaya.
“Sondah” atau lebih dikenal sebagai permainan lompat tali adalah permainan yang melibatkan tali yang dibuat dari karet gelang.
Anak-anak Cirebon sering bermain sondah di halaman rumah atau sekolah.
Baca Juga:5 Permainan Tradisional Cirebon, Upaya Menolak Lupa BudayaHari Masyarakat Adat Sedunia, Berikut 50 Tradisi Masyarakat Cirebon yang Masih Lestari & Kental Makna
Cara bermainnya cukup sederhana: dua orang memegang tali di kedua ujungnya,
Sementara pemain lainnya melompati tali tersebut dengan berbagai gerakan dan ketinggian.
Permainan ini melatih kelincahan, koordinasi, dan kecepatan.
Selain itu, ada juga “Boy-boyan”, permainan yang melibatkan bola dan tumpukan batu atau genteng kecil.
Pemain harus berusaha menjatuhkan tumpukan batu dengan bola, sementara tim lawan berusaha mempertahankan tumpukan tersebut.
Permainan ini menguji kekuatan, kecepatan, dan strategi dalam menyerang serta bertahan.
Permainan-permainan tradisional ini bukan hanya menjadi sarana hiburan bagi anak-anak Cirebon,
tetapi juga mengandung banyak nilai positif seperti kebersamaan, kerjasama, dan penghargaan terhadap tradisi.
Meski kini permainan modern semakin mendominasi, penting untuk terus melestarikan permainan tradisional ini
agar generasi muda tetap mengenal dan mencintai warisan budaya lokal mereka.
Melalui permainan ini, identitas dan kearifan lokal Cirebon dapat terus hidup dan diwariskan ke generasi selanjutnya.