Like Stars on Earth: Kisah Inspiratif Tentang Anak dengan Disleksia yang Mengubah Hidupnya

Like Stars on Earth/IMDb
Like Stars on Earth/IMDb
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Like Stars on Earth (Taare Zameen Par), adalah sebuah film India yang dirilis pada tahun 2007.

Film ini disutradarai oleh Aamir Khan, yang juga berperan sebagai salah satu tokoh utama dalam cerita.

Film ini mengangkat tema yang sangat penting dan jarang dibahas dalam sinema mainstream, yaitu tentang kesulitan belajar yang dihadapi oleh anak-anak, khususnya disleksia.

Baca Juga:Mengungkap Cerita di Balik 3 Idiots: Perjalanan Tiga Sahabat Menuju Makna KehidupanMenggali Makna dalam Film Rang De Basanti: Perjalanan dari Kepasrahan Menuju Perlawanan

Melalui kisah yang menyentuh ini, film ini mengajak penonton untuk melihat dunia dari perspektif seorang anak yang istimewa.

Plot dan Tema Utama

Film ini berfokus pada seorang anak laki-laki bernama Ishaan Awasthi, yang diperankan oleh Darsheel Safary.

Ishaan adalah anak berusia delapan tahun yang memiliki imajinasi yang sangat kaya, penuh dengan kreativitas dan mimpi-mimpi yang melambung tinggi.

Namun, Ishaan mengalami kesulitan besar di sekolah. Dia tidak mampu membaca atau menulis dengan baik, dan ini membuatnya selalu tertinggal di belakang teman-temannya.

Gurunya menganggap Ishaan sebagai anak yang malas, nakal, dan tidak mau belajar, dan ini membuatnya sering mendapat hukuman dan ejekan.

Di rumah, situasi tidak jauh berbeda. Orang tua Ishaan, terutama ayahnya, tidak memahami masalah yang dihadapi oleh putranya.

Mereka menganggap bahwa Ishaan hanya kurang disiplin dan perlu lebih banyak usaha.

Baca Juga:Drama, Sejarah, dan Olahraga dalam Lagaan: Ketika Kriket Menjadi Alat PerlawananPerjalanan Mengungkap Kebenaran: Sinopsis dan Ulasan Film Badla

Ayah Ishaan adalah seorang pria yang sangat disiplin dan memiliki ekspektasi tinggi terhadap anak-anaknya.

Dia percaya bahwa kesuksesan akademis adalah kunci utama untuk masa depan yang cerah, dan dia tidak bisa menerima kenyataan bahwa anaknya tidak mampu memenuhi standar ini.

Keputusasaan orang tua Ishaan mencapai puncaknya ketika mereka memutuskan untuk mengirimnya ke sekolah berasrama, dengan harapan bahwa lingkungan yang lebih ketat akan membuat Ishaan menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab.

Namun, di sekolah baru ini, kondisi Ishaan justru semakin memburuk. Dia merasa terisolasi, tidak dimengerti, dan kehilangan semangat hidupnya.

Kehidupannya yang sebelumnya penuh warna dan imajinasi perlahan memudar, digantikan oleh kegelapan dan kesedihan.

Pertemuan dengan Guru Seni: Ram Shankar Nikumbh

Perubahan besar dalam hidup Ishaan terjadi ketika seorang guru seni baru, Ram Shankar Nikumbh, yang diperankan oleh Aamir Khan, datang ke sekolahnya.

Nikumbh adalah seorang guru yang berbeda dari guru-guru lain yang pernah ditemui Ishaan. Dia memiliki pendekatan yang lebih santai dan penuh kasih dalam mengajar.

Nikumbh segera menyadari bahwa Ishaan bukanlah anak yang malas atau bodoh, melainkan seorang anak yang mengalami disleksia, sebuah kondisi yang membuatnya sulit untuk membaca dan menulis.

Nikumbh melihat potensi besar dalam diri Ishaan, terutama dalam bidang seni.

Dia menyadari bahwa meskipun Ishaan mungkin kesulitan dalam hal akademis, dia memiliki bakat yang luar biasa dalam melukis dan menggambar.

Nikumbh memutuskan untuk membantu Ishaan dengan cara yang berbeda.

Dia tidak hanya memberikan pelajaran tambahan, tetapi juga berusaha untuk mengembalikan kepercayaan diri Ishaan yang telah hilang.

Nikumbh menemui orang tua Ishaan dan menjelaskan tentang kondisi disleksia yang dialami putra mereka.

Dia memberi tahu mereka bahwa disleksia bukanlah tanda ketidakmampuan, melainkan hanya cara berpikir dan belajar yang berbeda.

Nikumbh juga menunjukkan kepada mereka bahwa banyak orang hebat di dunia, seperti Albert Einstein dan Leonardo da Vinci, juga mengalami kesulitan belajar saat mereka masih anak-anak.

Dengan dukungan penuh dari Nikumbh, Ishaan mulai belajar dengan cara yang sesuai dengan kebutuhannya.

Dia belajar membaca dan menulis dengan menggunakan metode yang lebih visual dan interaktif.

Selain itu, Nikumbh juga mendorong Ishaan untuk mengekspresikan dirinya melalui seni, yang terbukti menjadi outlet yang sangat efektif bagi Ishaan untuk menyalurkan perasaannya.

Kebangkitan dan Kesuksesan Ishaan

Perlahan namun pasti, Ishaan mulai menunjukkan kemajuan yang luar biasa. Dia mulai menikmati belajar lagi dan menemukan kembali kepercayaan dirinya.

Karya seni Ishaan juga semakin berkembang, dan dia mulai dikenal sebagai anak yang memiliki bakat luar biasa dalam melukis.

Di akhir film, sekolah mengadakan lomba melukis, di mana semua siswa dan guru ikut serta.

Ishaan memenangkan lomba tersebut dengan lukisannya yang luar biasa, yang menunjukkan dunia imajinatifnya yang penuh warna.

Kemenangan ini tidak hanya merupakan pencapaian besar bagi Ishaan secara pribadi, tetapi juga menjadi momen pembuktian bahwa setiap anak adalah unik dan memiliki kelebihannya masing-masing.

Film ini mengakhiri kisahnya dengan pesan yang kuat tentang pentingnya memahami dan menghargai perbedaan individu dalam proses belajar.

Nikumbh, yang telah memainkan peran penting dalam perubahan hidup Ishaan, menegaskan bahwa anak-anak adalah seperti bintang-bintang di langit—setiap bintang bersinar dengan cahayanya sendiri, dan setiap anak memiliki potensi untuk bersinar terang jika diberikan kesempatan dan dukungan yang tepat.

Pesan dan Dampak Film

Like Stars on Earth adalah film yang bukan hanya menyentuh hati, tetapi juga membuka mata banyak orang tentang pentingnya inklusi dalam pendidikan.

Film ini menunjukkan bahwa sistem pendidikan yang ketat dan seragam tidak selalu efektif untuk semua anak, terutama bagi mereka yang memiliki kebutuhan khusus.

Film ini juga menyoroti pentingnya empati dan perhatian dalam mengajar, serta peran besar yang dapat dimainkan oleh guru dalam membentuk masa depan anak-anak.

Film ini mendapat pujian luas dari kritikus dan penonton di seluruh dunia, dan telah memenangkan berbagai penghargaan, termasuk Film Terbaik di Penghargaan Filmfare.

Selain itu, Like Stars on Earth juga memicu diskusi yang lebih luas tentang disleksia dan kesulitan belajar lainnya, serta perlunya pendekatan yang lebih inklusif dan individual dalam pendidikan.

Secara keseluruhan, Like Stars on Earth adalah sebuah karya sinematik yang menginspirasi dan mendidik, mengingatkan kita semua bahwa setiap anak adalah unik dan berharga, dan bahwa dengan cinta, dukungan, dan pengertian, mereka dapat mencapai bintang-bintang di langit.

0 Komentar