RADARCIREBON.TV- Cirebon, sebuah kota di pesisir utara Jawa Barat,
memiliki kekayaan tradisi yang masih terjaga hingga saat ini.
Tradisi-tradisi ini mencerminkan perpaduan budaya Islam, Jawa, Sunda, dan Tionghoa, yang membentuk identitas unik masyarakat Cirebon.
Bertepatan dengan Hari Masyarakat Adat Sedunia,
Berikut 50 tradisi masyarakat Cirebon yang masih ada sampai kini dan kental makna:
1.Tradisi Grebeg Syawal – Perayaan yang diadakan setiap bulan Syawal sebagai bentuk syukur masyarakat setelah menjalankan ibadah puasa.
Baca Juga:Peringatan Hari Masyarakat Adat Sedunia 9 Agustus 2024: Mengenal Filosofi dan MaknaHukum Sumpah Pocong dalam Pandangan Islam: Menilik Prosesi Saka Tatal dalam Kasus Vina Cirebon
2.Grebeg Maulud – Peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW, dengan pawai obor dan prosesi tabut yang dilakukan di Keraton Kasepuhan dan Kanoman.
3.Pesta Laut – Upacara adat nelayan di Cirebon yang bertujuan untuk memohon keselamatan dan hasil tangkapan ikan yang melimpah.
4.Ngunjung Buyut – Tradisi ziarah ke makam leluhur untuk meminta restu dan perlindungan.
5.Sedekah Bumi – Upacara syukur atas hasil panen, yang melibatkan doa bersama dan pembagian hasil bumi kepada masyarakat.
6.Tradisi Ngarot – Upacara adat untuk anak muda yang akan memasuki masa dewasa, di mana mereka berziarah ke makam leluhur.
7.Pawai Ogoh-ogoh – Tradisi ini diadopsi dari Bali dan diadakan untuk menyambut Hari Nyepi dengan mengarak boneka raksasa.
8.Tumpeng Sewu – Upacara pembagian tumpeng sebagai simbol kerukunan dan kebersamaan warga.
Baca Juga:Mengenal Ruwatan, Ritual Jawa Kuno untuk Hadapi Konflik Berkepanjangan dan Filosofi di DalamnyaSaka Tatal Jalani Sumpah Pocong atas Kasus Vina Cirebon, Bagaimana Awal Mula Prosesi Ini Hadir di tanah Jawa?
9.Ngaji Kitab Kuning – Pengajian kitab kuning yang diadakan di pesantren-pesantren sebagai sarana mendalami ajaran Islam.
10.Ngupat – Tradisi membuat ketupat yang dilakukan pada hari ke-7 setelah Idul Fitri.
11.Wayang Kulit – Pertunjukan wayang kulit yang sering diadakan pada acara-acara besar seperti pernikahan atau khitanan.
12.Wayang Golek – Tradisi wayang golek yang mencerminkan budaya Sunda dalam masyarakat Cirebon.
13.Tari Topeng – Kesenian tari topeng yang mengisahkan cerita Panji dari Kerajaan Majapahit.
14.Tari Sintren – Tarian magis yang dilakukan oleh seorang gadis yang dirasuki roh leluhur.
15.Gamelan Sekaten – Permainan gamelan yang dimainkan saat perayaan Maulid Nabi.
16.Nadran – Tradisi melarung kepala kerbau ke laut sebagai persembahan kepada para leluhur.
17.Pesta Rakyat Cap Go Meh – Perayaan tahun baru Imlek dengan berbagai pertunjukan kesenian Tionghoa.
18.Pernikahan Adat Cirebon – Prosesi pernikahan yang sarat dengan simbolisasi budaya Cirebon.
19.Nyongkolan – Arak-arakan pengantin dengan diiringi gamelan dan tari-tarian.
20.Batik Trusmi – Pembuatan batik khas Cirebon dengan motif megamendung yang unik.
21.Syawalan – Tradisi bermaaf-maafan di bulan Syawal, biasanya dilakukan setelah shalat Idul Fitri.
22.Nyadran Kali – Upacara adat yang diadakan di sungai untuk membersihkan diri dan lingkungan.
23.Ngabud – Tradisi berbuka puasa bersama di lingkungan pesantren.
24.Ngaji Selametan – Tradisi pengajian yang diikuti dengan makan bersama sebagai wujud syukur.
25.Ziarah Wali Songo – Kegiatan ziarah ke makam para wali songo yang sering dilakukan masyarakat Cirebon.
26.Siraman – Upacara mandi suci yang dilakukan menjelang pernikahan.
27.Rebana Cirebon – Pertunjukan musik rebana sebagai hiburan pada acara keagamaan.
28.Tradisi Megengan – Makan bersama keluarga besar menjelang bulan puasa.
29.Jamasan Keris – Upacara membersihkan pusaka keris yang diwariskan secara turun-temurun.
30.Malam Takbiran – Tradisi mengumandangkan takbir keliling pada malam sebelum Idul Fitri.
31.Arak-arakan Bedug – Pawai bedug sebagai penanda datangnya bulan Ramadan.
32.Pawai Obor – Arak-arakan obor yang dilakukan untuk menyambut hari besar Islam.
33.Saptonan – Permainan tradisional berkuda yang biasanya dilakukan saat perayaan Maulid Nabi.
34.Bekakak – Tradisi pemotongan patung manusia yang terbuat dari ketan untuk tolak bala.
35.Syafaran – Upacara syukuran di bulan Safar yang diikuti dengan pembacaan doa-doa keselamatan.
36.Baritan – Upacara adat yang dilakukan di sawah sebagai permohonan kesuburan tanah.
37.Wayang Cepak – Wayang khas Cirebon yang ceritanya diambil dari sejarah dan legenda setempat.
38.Burokan – Tradisi mengarak patung buroq pada acara khitanan atau pernikahan.
39.Ngejot – Tradisi mengirim makanan kepada tetangga atau keluarga pada saat hari besar.
40.Khataman Quran – Tradisi menamatkan pembacaan Al-Qur’an di bulan Ramadan.
41.Munjung – Upacara adat untuk menghormati leluhur dan memohon keselamatan.
42.Tari Ronggeng – Kesenian tari yang biasanya diadakan pada acara khitanan.
43.Slametan – Tradisi mengadakan selamatan sebagai ungkapan syukur dan doa bersama.
44.Nyusup Tumpeng – Membawa tumpeng ke tempat ibadah sebagai simbol rasa syukur.
45.Ngayun Lurik – Upacara bayi dengan mengayunkan bayi di kain lurik.
46.Marhabanan – Tradisi menyambut bulan Ramadan dengan pembacaan shalawat.
47.Ngaruwat – Upacara adat untuk membersihkan diri dari hal-hal buruk.
48.Ngaseuk Pare – Upacara menanam padi yang dilakukan dengan penuh kesakralan.
49.Munggahan – Tradisi makan bersama sebelum bulan puasa tiba.
50.Nyusup Layangan – Perlombaan layang-layang yang diadakan pada waktu-waktu tertentu sebagai hiburan masyarakat.
Demikian 50 tradisi masyarakat Cirebon yang masih lestari dan kental makna.