12 hektar lahan pertanian di Desa Penpen, Kabupaten Cirebon, terancam gagal tanam karena sudah tidak ada suplai air irigasi.
Dua belas hektar lahan pertanian di Desa Penpen, Kecamatan Mundu, Kabupaten Cirebon, terancam gagal tanam karena sejak dua bulan terakhir tidak ada suplai air pertanian. Bahkan, petani harus mengeluarkan biaya ekstra agar bisa mengebor air meskipun hasilnya tidak maksimal.
Menurut Pemerintah Desa Penpen, ada sekitar 20 hektar lahan pertanian yang dibiarkan tidak digarap pada masa tanam kedua karena petani tidak mau mengambil risiko menelan kerugian akibat tidak tersedianya air.
Baca Juga:Selain Serahkan Duplikat Bendera Pusaka, BPIP Beri Ini Kepada 38 Kepala Daerah untuk Penguatan PancasilaTurnamen Kelompok Usia Wadah Pengembangan Bakat – Video
Sementara, wilayah pertanian di Desa Penpen biasanya mendapatkan pasokan air pertanian dari Waduk Setu Patok. Namun, sejak waduk mengering, lahan pertanian pun terdampak. Bahkan, menurut Kuwu Desa Penpen, puluhan hektar lahan pertanian juga mengalami gagal panen dan membuat petani merugi.
Kondisi sawah yang sudah mengering bahkan menyebabkan retak-retak ini membuat petani pesimis akan mengalami gagal tanam, terutama karena kondisi Waduk Setu Patok sebagai sumber air pertanian hingga kini kering.