RADARCIREBON.TV-Cara berinvestasi yang benar akan membawa keuntungan padamu,maka dari itu saat kita ingin berinvestasi kita juga harus memiliki NPWP atau SIUP sebagai cara investasi kita di bidang usaha.
Cara investasi berbeda-beda tergantung pada jenis investasi yang kamu punya.
Dalam industri keuangan, ada banyak metode ternak uang. Bahasa formalnya, investasi.
Baca Juga:Ingin Usaha Yuk Buat Persyaratan Administrasi Pembuatan SIUP.Membeli Produk Investasi Salah Satu Manfaat NPWP,Yuk Simak Manfaat Lainnya.
Mengacu pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), investasi adalah penanaman modal atau uang dalam suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.
Caranya beragam sekali. Pilihanmu terhadap instrumennya tertentu harus didasarkan sejumlah perhitungan, terutama profil risiko.
Profil risiko alias tingkat toleransi risiko ini secara umum terbagi menjadi tiga: konservatif, moderat, agresif.
Karena fluktuasi nilai yang sangat di namis, maka demi mendapat return yang maksimal, investment perlu di lakukan dalam jangka panjang.
Nah, buat kamu yang berencana berinvestasi, kamu ada di artikel yang tepat!
Lifepal akan menjelaskan secara ‘mendaging’ hal-hal apa saja yang perlu kamu tahu soal cara investasi. Yuk simak!
Cara investasi aman
1. Tak ada kata terlambat, mulai investasi sekarang!Hei, jangan tunggu mapan secara finansial untuk berinvestasi. Definisi mapan finansial saja cukup rancu untuk menjadikanmu cukup pantas memulai investment.
Baca Juga:4 Efek Samping Kebanyakan Konsumsi Cuka Apel,Apa Saja Kah Itu !6 Kebiasaan Yang Menjadi Penyebab Gigi Keropos,Yuk Simak Apa Penyebabnya !
Kalau kamu sudah punya penghasilan tetap (atau setidaknya rutin), sudah punya dana darurat yang cukup, maka tidak ada alasan untuk tidak memulai investment.
Mulailah sekarang! Berapapun umur kamu sekarang, tidak ada kata terlambat.
Nggak perlu di mulai dengan dana yang besar juga lho. Saat ini banyak instrumen investment.
Yang bahkan bisa di lakukan dengan setoran awal Rp 100.000, seperti saham, reksa dana, deposito, atau menabung emas.
2. Pilih investment yang imbal hasilnya melawan inflasiSadar nggak sih, nilai uang kita semakin susut? Misalnya nih, uang Rp 10 ribu di tahun 2010 lalu masih bisa kita belanjakan seporsi mie ayam komplit.
Tapi dengan nominal yang sama di tahun 2021 ini, ternyata Rp 10.000 nggak cukup untuk beli seporsi mie ayam di penjual yang sama.
Harganya naik, bun! Itulah gambaran tentang inflasi. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat nilai inflasi .
Indonesia selama lima tahun terakhir berada di rentang 3-5 persen. Meski cukup rendah, tapi faktanya inflasi itu ada.
Dengan angka inflasi sebesar itu, maka jangan harap untung dari tabungan di bank yang bunganya hanya sekitar 2-3 persen saja.
Belum lagi kena potongan biaya admin dan biaya lainnya. Lumayan kan?
Salah satu contoh investment yang ampuh melawan laju inflasi adalah saham dan reksa dana. Tapi balik lagi ya, produk investasi kamu harus sesuai dengan profil risiko.
3. Diversifikasi produk investasiJangan taruh seluruh telur dalam satu keranjang. Kalau keranjangnya jatuh, seluruh telur bisa pecah.
Barangkali itu bisa menggambarkan maksud dari di versifikasi. Telur-telur lebih baik disimpan di beberapa keranjang yang berbeda.
Sehingga kalau salah satu keranjang jatuh, masih ada keranjang lain yang selamat.
Sama halnya dengan investment. Kamu perlu menyimpan modal investasimu di beberapa instrumen sekaligus.
Tujuannya, menekan risiko kegagalan atau kerugian di kemudian hari. Jika salah satu aset lagi merugi, maka masih ada aset lain yang aman.
Lantas apa saja instrumen investment yang perlu di pilih? Lagi-lagi di sesuaikan dengan profil risiko dan review portofolio kamu.
4. Jangan cuma ikut-ikutan, sesuaikan targetmuInvestasi memang populer dalam satu dekade ini. Tak jarang kamu akan mendengar obrolan karyawan soal produk reksa dananya di sela makan siang di kantin kantor.
Atau, dua emak-emak muda di angkot yang ngomongin harga emas batangan yang tak kunjung-kunjung turun.
Tapi apapun pilihan investasimu, jangan cuma ikut-ikutan ya. Jangan hanya gara-gara mata uang kripto lagi naik daun, lantas kamu asal ikut.
Boleh saja, tapi tetap perlu di awali dengan riset dan pemahaman sebelum melangkah masuk ke salah satu instrumen investment.
Pemilihan jenis juga perlu disesuaikan dengan target return yang ingin di capai.
Misal, untuk jangka panjang bisa dengan saham, reksa dana, emas, atau obligasi.
Untuk jangka menengah bisa dengan reksa dana atau emas. Sementara jangka pendek bisa dengan reksa dana (pasar uang).
5. Mulai dengan nominal kecilInvestasi tak perlu menunggu modal besar terkumpul. Investasi bisa di mulai dengan modal kecil, Rp 100.000 misalnya.
Saat ini sudah banyak tersedia platform investment reksa dana dengan setoran minimum Rp 100.000. Atau tabungan emas di Pegadaian yang bisa di mulai dengan saldo Rp 10.000.
Investasi dengan nominal kecil ini bisa di lakukan secara rutin, dengan menyisihkan sebagian dari gaji bulanan.
Angka ideal porsi bisa di sesuaikan dengan kebutuhan, karena tentu ada porsi pengeluaran lain seperti bayar cicilan, bayar biaya kontrakan, atau mengirim uang untuk orang tua.
Demikian beberapa rangkuman cara aman untuk kita ber investasi baik jangka pendek maupun jangka panjang.