RADARCIREBON.TV- Jika setelah makanan terlalu banyak, kamu mungkin akan sering merasa ngantuk. Tapi, banyak orang yang akan mengakalinya dengan mengonsumsi kopi yang dipercaya bisa menahan bahkan mencegah rasa kantuk agar tubuh tetap produktif. Ada juga seseorang yang memang kebiasaan akan tidur setelah makan.
Kebiasaan Tidur Setelah Makan
Gastroesophageal reflux, atau disebut dengan penyakit asam lambung, merupakan gangguan yang terjadi akibat aliran balik asam dari lambung ke kerongkongan. Kondisi ini normal jika terjadi sesekali, tetapi apabila terlalu sering, maka akan berdampak buruk bagi kesehatan kamu. Hal ini dapat membuat kamu merasakan mulas saat dalam posisi berbaring ketika akan tidur.
Beberapa kebiasaan yang biasa dilakukan bisa meningkatkan risiko yang menjadi pemicu asam lambung. Bahkan, banyak orang yang tidak sadar jika hal tersebut seharusnya dihentikan karena dapat mengalami masalah yang lebih buruk pada lambung. Salah satu kebiasaan yang perlu diubah adalah kebiasaan tidur setelah makan.
Baca Juga:Biar Anak Enggak Bosen, 3 Jenis Camilan untuk Anak yang Sehat5 Tips Camilan Sehat untuk Anak Biar Enggak Bosen
Apabila kamu terbiasa tidur setelah makan sesuatu yang mengenyangkan, maka dapat menjadi salah satu kebiasaan pemicu asam lambung. Terlebih lagi jika sebelumnya kamu mengonsumsi makanan yang berlemak. Posisi berbaring berarti kamu tidak lagi mendapatkan manfaat gravitasi untuk membantu menjaga isi perut tetap berada di tempatnya. Asam lambung dan sisa-sisa makanan dapat naik ke dada dan kerongkongan saat tubuh dalam posisi tiduran.
Maka dari itu, apabila kamu harus tetap dalam posisi berbaring setelah makan, cobalah untuk miring ke arah kiri. Tidak hanya itu, kamu juga bisa meninggikan tubuh bagian atas untuk membantu menjaga isi perut tetap di tempat yang seharusnya. Dengan begitu, risiko yang dapat menyebabkan penyakit asam lambung ini dapat dicegah. Pencegahan akan selalu lebih baik dibandingkan pengobatan.
Pemicu Asam Lambung Naik
1. Makan dengan Porsi Besar
Seseorang yang makan dengan porsi banyak dapat menyebabkan peregangan pada perut. Hal tersebut dapat membuat kamu merasakan kenyang sekaligus kembung. Dampak buruk lainnya adalah timbulnya tekanan pada sfingter esofagus bagian bawah (LES). Bagian tersebut berguna untuk membuka dan menutup agar memungkinkan makanan masuk ke perut. Terlalu banyak tekanan pada LES dapat membuatnya terbuka dan memungkinkan isi perut bocor hingga kembali ke kerongkongan.
2. Minum Minuman Berkarbonasi
Salah satu hal yang dapat menjadi pemicu asam lambung adalah mengonsumsi minuman berkarbonasi, seperti soda atau bir. Gelembung pada minuman tersebut berisi karbon dioksida yang dapat membuat seseorang bersendawa. Gas tersebut perlu dikeluarkan karena dapat tersangkut di usus yang menyebabkan kembung. Dampak yang lebih buruk dapat terjadi saat seseorang lebih banyak minum bir dibandingkan soda karena kandungan alkohol di dalamnya.
***