RADARCIREBON.TV – Dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN) Mahasiswa dari UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon yang tergabung dalam Kelompok 49 meluncurkan program inovatif untuk mengubah wajah usaha pengolahan sumber daya alam (SDA) di Desa Pengarengan, Kecamatan Pangenan, Kabupaten Cirebon. Kegiatan berlangsung pada Senin (5/8/2024)
Guna mengikuti perkembangan jaman yang serba digital. Mahasiswa ini memfokuskan programnya pada upaya digitalisasi dan rebranding usaha SDA masyarakat sekitar.
Madrian selaku ketua KKN UIN SSC Kelompok 49 mengatakan program ini bertujuan meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha pengolahan SDA di era digital.
Baca Juga:Penuh Hikmah, Total 5000 Jamaah Hadiri Haul Almagfur Laha Ibu Nyai Naddiroh Munawaroh dan Dzikir Wal ManakibTeras Merapi View Indah, Cocok Buat Nongkrong Dengan Panorama Alam
“Program kerja ini mencakup beberapa inisiatif utama, yaitu pendampingan pembuatan logo usaha, pamflet promosi, video promosi, dan banner penanda usaha,” katanya.
Diketahui, Sejak Rabu, 24 Juli 2024, mahasiswa KKN Kelompok 49 bekerja sama dengan para pelaku usaha pengolahan SDA di Desa Pengarengan, khususnya usaha bandeng presto dan bandeng gepuk, yang menjadi ciri khas desa tersebut.
Lebih lanjut “Program digitalisasi dan rebranding ini merupakan upaya pengembangan inovasi teknologi dalam bidang ekonomi guna meningkatkan daya saing dan keberlanjutan usaha di era digital. Program ini tentunya sangat relevan dengan tema KKN UIN SSC Tahun 2024 yaitu “Transformasi Berkelanjutan Desa Berbasis Digital,” jelas Kusdiyana.M.S.I selaku dosen pembimbing Kelompok 49.
Proses Digitalisasi dan Rebranding
Dalam prosesnya, mahasiswa mengawali program ini dengan melakukan observasi, mengunjungi para pelaku usaha bandeng presto dan bandeng gepuk untuk menggali informasi tentang produk mereka. Informasi ini digunakan untuk mengukur potensi produk dalam proses digitalisasi dan rebranding.
Kusdiyana,M.S.I juga menjelaskan, Ia melakukan upaya pendampingan mahasiswa melakukan pembuatan logo usaha, pamflet promosi, video promosi, dan banner penanda usaha.
“Setelah melakukan pembuatan logo usaha, pamflet dan promosi video atau banner usaha, selanjutnya kita pada hari Minggu, 4 Agustus 2024. Kemudian dilakukan serah terima dan publikasi hasil digitalisasi dan rebranding usaha pengolahan bandeng presto dan bandeng gepuk,” jelasnya.
“Alhamdulillah, para pelaku usaha di Desa Pengarengan menyambut positif upaya ini dan mengapresiasi kontribusi mahasiswa dalam membantu mengembangkan dan memodernisasi usaha mereka,” katanya.
Baca Juga:Destinasi Ekowisata Jatisari, Indah dan Memukau Pengunjung, Cocok Untuk PreweddingWisata Kebun Teh Lereng Gunung Lawu, Indah dan Mempesona
“Dengan program digitalisasi dan rebranding ini, diharapkan UMKM di Desa Pengarengan dapat tumbuh dan berkembang lebih pesat, serta memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat setempat,” tutupnya.