Kurangnya pasokan air hingga menjamurnya hama tikus membuat para petani, khususnya di wilayah Majalengka Utara, mengalami gagal panen. Gagal panen juga nampak oleh salah satu petani di Desa Beusi yang menjerit karena mengalami kerugian hingga belasan juta rupiah.
Ancaman gagal panen kian nyata bagi para petani, khususnya di wilayah utara Kabupaten Majalengka. Hal tersebut disebabkan selain kurangnya pasokan air, juga maraknya hama tikus yang semakin melanda.
Kasi Kesejahteraan Desa Beusi, Deni Samsudin, membenarkan adanya fenomena gagal panen di musim tanam padi kedua tersebut. Menurutnya, berdasarkan tujuh kelompok tani yang melapor, kegagalan panen yang terjadi bahkan terhitung hingga seluas 20 hektar.
Baca Juga:Program Kolaborasi Comdev 2024, akselerasi penerbitan Kartu Identitas Anak di KuninganSosialisasi Cakupan Adminduk Di Lokasi TMMD Ke 121 – Video
Selain itu, seorang petani asal Desa Beusi, Kecamatan Ligung, mengaku dua hektar sawahnya gagal panen dan mengalami kerugian hingga lebih dari 15 juta rupiah.
Sementara, akibat adanya fenomena gagal panen di wilayah Majalengka Utara, membuat para petani berharap pemerintah bisa turut andil dalam meminimalisir permasalahan tersebut.