Menjelang Hari Kemerdekaan Republik Indonesia, Kota Cirebon selalu dipenuhi oleh para pedagang bendera musiman, seperti Roni, yang memanfaatkan momen ini sebagai peluang untuk menambah penghasilannya sebagai pedagang kerupuk. Usia senjanya bukan menjadi penghalang untuk tetap ramah dan sigap melayani pembelinya.
Meski sudah memasuki usia 65 tahun, Roni masih giat berjualan dan menjadi pedagang bendera musiman tiap tahunnya. Setiap hari, ia dan adik iparnya mengendarai sepeda motor menuju Cirebon untuk berjualan, yang sebelumnya ia kerap berganti angkutan umum hingga tiga kali untuk mencapai rumahnya. Sementara itu, barang dagangannya selalu dititipkan di DKM masjid setempat.
Sebagai pedagang musiman yang berjualan dengan menggunakan sekitar trotoar sebagai tempatnya berjualan, ia kerap mendapatkan keluhan dari warga yang merasa terganggu dengan keberadaannya. Namun, dengan beberapa kompromi dan perasaan simpati dari warga, akhirnya Roni mendapatkan izin berjualan tiap tahunnya dengan tetap mengikuti beberapa aturan kebersihan yang berlaku.
Baca Juga:Turnamen Sepakbola U12 Di Kec. Kedawung – VideoDirut RSUD Arjawinangun Ajukan Pengunduran Diri – Video
Roni Syahroni menuturkan bahwa sejak tahun 1995 ia berjualan bendera saat momen Agustusan di sekitar Jalan Ciremai Raya, meski sempat berpindah-pindah lokasi jualan karena diminta pindah oleh warga.
Meskipun usianya sudah tidak muda, keramahan Roni selalu terpancar dari senyumnya saat melayani pelanggan, bahkan mereka yang hanya sekadar bertanya harga sebagai perbandingan dengan pedagang lain. Roni menawarkan beragam pilihan bendera mulai dari bendera kecil seharga lima ribu rupiah, bendera berukuran 1,8 meter dengan harga 75 ribu rupiah, bendera berukuran 90 sentimeter dengan harga 35 ribu rupiah, juga dengan pilihan umbul-umbul bergambar Garuda dan Merah Putih.