Direktur Utama RSUD Arjawinangun Kabupaten Cirebon mengajukan pengunduran diri secara mendadak dengan alasan kesehatan.
Pengunduran diri secara mendadak dua direktur utama Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Cirebon menuai respons banyak pihak. Pasalnya, pengajuan pengunduran diri Dirut RSUD Arjawinangun dan RSUD Waled dilakukan secara mendadak dan terjadi menjelang pemilihan kepala daerah.
Dirut RSUD Arjawinangun, Bambang Sumardi, sudah menyampaikan pengajuan pengunduran diri secara lisan kepada Sekda dan PJ Bupati Cirebon, Wahyu Mijaya. Namun, Bambang Sumardi mengaku pengajuannya ditolak karena masih diperlukan untuk memimpin roda manajemen dan pelayanan kesehatan di RSUD Arjawinangun.
Baca Juga:Menyingkap Akar Politik Paternalistik di Indonesia: Sebuah Tantangan Bagi DemokrasiLahan Pertanian Di 8 Kecamatan Rentan Alami Bencana Kekeringan – Video
Bambang Sumardi, yang kini masih menjabat sebagai Direktur Utama RSUD Arjawinangun, menyatakan bahwa alasan pengunduran diri karena faktor kesehatan dan tidak ada desakan dari pihak manapun.
Sementara itu, Bambang juga menilai harus ada regenerasi dan perlunya pemimpin yang tegas dalam memimpin instansi besar seperti RSUD Arjawinangun. Kendati masih disampaikan secara lisan, Bambang sudah membulatkan tekad untuk mundur dari jabatan Direktur Utama RSUD Arjawinangun.