10 Buah Minor Endemik Indonesia, Ada yang Sudah Langka

10 Buah Minor Endemik Indonesia, Ada yang Sudah Langka
10 Buah Minor Endemik Indonesia, Ada yang Sudah Langka
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Indonesia, sebagai negara kepulauan dengan keanekaragaman hayati yang luar biasa,

memiliki banyak buah minor endemik yang kurang dikenal namun memiliki potensi besar dalam berbagai aspek, termasuk kesehatan dan ekonomi.

Berikut adalah daftar 10 buah minor endemik di Indonesia beserta alasan mengapa buah-buah ini menarik untuk diperhatikan:

Baca Juga:5 Buah Ini Berbahaya dan Beracun, Bisa Sebabkan Kematian- Ini DaftarnyaBukan Sembarang Nama, 4 Jalan di Kota Cirebon Ini Ternyata Berasal dari Nama Buah-Buahan yang Sudah Langka

Salak (Salacca zalacca)

Salak, juga dikenal sebagai “snake fruit” karena kulitnya yang bersisik, tumbuh terutama di Pulau Jawa dan Sumatera.

Buah ini kaya akan vitamin C dan serat, menjadikannya baik untuk sistem pencernaan.

Selain itu, rasa manis dan asamnya yang unik membuatnya populer sebagai camilan sehat.

Kepel (Stelechocarpus burahol)

Buah ini endemik di Yogyakarta dan digunakan oleh keluarga keraton sebagai pewangi alami tubuh karena aroma yang dihasilkan setelah dikonsumsi.

Kepel memiliki potensi sebagai buah yang eksklusif dan berkhasiat untuk kesehatan.

Keledang (Artocarpus lanceifolius)

Mirip dengan nangka, keledang tumbuh di Kalimantan. Buah ini kaya akan antioksidan dan serat.

Potensinya dalam bidang kesehatan dan kuliner cukup besar meskipun belum banyak dikenal.

Baca Juga:Intermittent Fasting untuk Kesehatan Mental: Efektif Bantu Atasi Stress dan DepresiIntermittent Fasting untuk Vegetarian dan Vegan: Asupan Tepat untuk Tubuh Tetap Bugar

Menteng (Baccaurea racemosa)

Menteng atau rambai tumbuh di Jawa dan Sumatera. Rasanya yang manis-asam menyegarkan dan sering digunakan dalam pembuatan jus. Buah ini juga memiliki kandungan vitamin C yang tinggi.

Gandaria (Bouea macrophylla)

Tumbuh di Sumatera dan Jawa, gandaria memiliki rasa asam-manis dan sering diolah menjadi rujak atau sambal.

Buah ini kaya akan vitamin C dan betakaroten.

Namnam (Cynometra cauliflora)

Namnam tumbuh di Pulau Jawa dan dikenal dengan rasa asamnya yang kuat.

Buah ini biasanya dijadikan rujak atau manisan, serta memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

Sawo Kecik (Manilkara kauki)

Endemik di Jawa dan Bali, sawo kecik memiliki rasa manis dan tekstur lembut.

Buah ini digunakan sebagai pewangi alami di dalam ruangan dan memiliki potensi dalam industri kosmetik.

Kemang (Mangifera kemanga)

Kemang adalah mangga liar yang tumbuh di Sumatera dan Kalimantan.

Rasanya manis dengan sedikit asam, sering digunakan dalam pembuatan sambal atau rujak.

Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi)

Endemik di Maluku dan Sulawesi, belimbing wuluh dikenal dengan rasa asamnya yang kuat.

Buah ini sering digunakan sebagai bahan bumbu masakan dan memiliki khasiat untuk kesehatan kulit.

Kelubi (Eleiodoxa conferta)

Tumbuh di Sumatera dan Kalimantan, kelubi memiliki rasa asam-manis yang segar.

Buah ini sering dijadikan manisan atau rujak, serta memiliki kandungan antioksidan yang tinggi.

Buah-buah ini tidak hanya menawarkan keunikan rasa dan manfaat kesehatan, tetapi juga memiliki potensi ekonomi yang besar jika dikembangkan dengan baik.

Upaya untuk mempromosikan dan mengembangkan buah minor endemik ini dapat membantu melestarikan keanekaragaman hayati Indonesia serta meningkatkan kesejahteraan petani lokal.

Demikian beberapa daftar buah minor endemik di Indonesia.

0 Komentar