RADARCIREBON.TV – Membaca novel juga dapat menjadi salah satu hobi yang konstruktif. Dengan berbagai jenis novel yang diketahui berada di pasar, pembaca bebas memilih novel sesuai selera mereka. Genre drama, cerita seru, cinta, dan sejarah semuanya memberikan.
Nah, satu-satunya yang harus dicoba adalah novel sejarah dengan pengaturan Indonesia. Jika pembelajaran sejarah Indonesia di sekolah terasa membosankan, maka novel sejarah dengan pengaturan Indonesia mungkin memiliki warna yang lebih hidup untuk membayangkan sejarah itu sendiri.
Melalui novel sejarah Indonesia, kamu juga dapat membayangkan situasi masyarakat yang terdapat di dalam novel tersebut. Dengan demikian, kita dapat belajar banyak dari sejarah Indonesia tersebut. Ayuk kita simak novel sejarah Indonesia yang bisa dijadikan bahan referensi reading list kalian!
Baca Juga:Olahraga Harus Tampil Kece – Ini Dia Rekomendasi Rekomendasi Sepatu Bola BerkelasNonton Film Ini Bikin Deg-degan – Ini Dia Rekomendasi Film Zombie Terbaik dengan Rating Tinggi
Jajaran novel sejarah Indonesia ditulis oleh sejumlah penulis terkemuka seperti Pramoedya Ananta Toer dan Leila S. Chudori. Beberapa karya berikut ini telah mendapatkan berbagai penghargaan, jadi kualitas novel sejarah Indonesia ini tak perlu diragukan lagi!
1. Laut Bercerita – Leila S. Chudori
Novel ini mengisahkan perjuangan Laut, seorang mahasiswa dan aktivis yang berani menyoroti isu sosial pada masa Orde Baru. Karena dianggap mengancam, Laut dan kelompoknya ditangkap serta mengalami penyiksaan. Meski mengalami siksaan fisik dan mental, Laut tetap teguh pada prinsipnya hingga akhir hayat. Melalui novel ini, kamu akan memperoleh gambaran mendalam mengenai situasi masyarakat dan politik pada masa tersebut.
2. Gadis Kretek – Ratih Kumala
Jika kamu tertarik dengan sejarah industri kretek di Indonesia, novel ini wajib dibaca. Mengisahkan dari era penjajahan Belanda hingga kemerdekaan, *Gadis Kretek* mengikuti perjalanan seorang perempuan misterius bernama Jeng Yah. Pencarian yang dilakukan oleh Lebas, Karim, dan Tegar ternyata juga mengungkap rahasia kelam keluarga mereka.
3. Amba – Laksmi Pamuntjak
Peristiwa G30S tampaknya akan selalu menjadi catatan kelam dalam sejarah negeri ini, meninggalkan luka yang mendalam bagi banyak pihak. Banyak karya sastra, mulai dari cerpen, puisi, hingga novel, dihasilkan untuk mengingatkan kita tentang peristiwa tersebut.
Salah satu karya tersebut adalah *Amba* oleh Laksmi Pamuntjak. Novel ini menceritakan kisah Amba dan Bhisma, sepasang kekasih yang terpaksa berpisah karena kondisi politik yang tidak memungkinkan. Meskipun *Amba* adalah sebuah novel romantis, ia juga menyajikan banyak informasi sejarah, termasuk gambaran tentang kehidupan tahanan politik yang diasingkan ke Pulau Buru, yang bertahan dalam penderitaan dan menunggu lama untuk kembali ke kampung halaman mereka.