Waspada Terkena Infeksi Bakteri! Ini Dia 5 Efek Samping Tampon untuk Menstruasi

efek tampon
klikdokter.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Diketahui bahwa tampon yang beraroma ini mengandung bahan kimia yang bisa mengancam kesehatan vagina. Maka dari itu, kamu juga harus mencari tahu apa saja efek samping penggunaan tampon. Tampon menjadi alternatif pembalut yang bisa digunakan saat haid.

Benda tersebut terbagi menjadi beberapa jenis, salah satunya adalah yang beraroma atau mengandung wewangian. Walaupu aromanya bikin nyaman, penggunaan tampon beraroma sebaiknya dihindari. Pasalnya, jenis tampon ini mengandung bahan kimia rayon, poliester, bisphenol A, dioxin, dan klorin yang bisa membahayakan kesehatan vagina.

Efek Samping Tampon

1. Infeksi Bakteri Vaginosis

Bahan kimia dalam tampon yang mengandung pewangi bisa mengganggu keseimbangan mikroorganisme di vagina.  Apabila kondisi tersebut terjadi, flora dan mikroorganisme bisa tumbuh secara tidak terkendali. Hal ini dapat menyebabkan vaginosis bakterialis dengan gejala keputihan berbau amis, berwarna putih atau abu-abu, nyeri, gatal, dan muncul sensasi terbakar.

Baca Juga:Mana yang Lebih Aman Tampon VS Pembalut? Kenali Perbedaan Keduanya untuk MenstruasiTernyata Ini Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan Tampon yang Perlu Kamu Ketahui, Jadi Pilih yang Mana?

2. Mengganggu Keseimbangan pH Vagina

Vagina memiliki pH alami untuk menjaga keseimbangan mikroorganisme yang hidup di sekitar organ tersebut. Keseimbangan pH vagina yang terjaga membuat organ tersebut mampu membersihkan dirinya secara otomatis.

Bisa dikatakan apabila keseimbangan pH vagina terganggu akibat penggunaan tampon berpewangi, mikroorganisme yang hidup di sekitar organ tersebut akan bermasalah. Hal ini pun dapat mengancam kesehatan vagina Anda.

3. Risiko Terkena Neurotoksin

Neurotoksin merupakan zat kimia yang bisa merusak jaringan saraf pusat. Senyawa tersebut bisa masuk ke dalam tubuh Anda akibat terpapar logam berat. Anda juga bisa terpapar neurotoksin apabila menggunakan tampon yang terbuat dari bahan-bahan mengandung logam berat, seperti merkuri, kromium, atau timah.

4. Iritasi

Penggunaan tampon beraroma bisa memicu iritasi dan reaksi alergi dengan gejala bengkak, gatal, serta ruam kemerahan. Menurut dr. Arina Heidyana, kondisi itu terjadi karena adanya bahan kimia dalam tampon berpewangi.

“Aroma dari tampon berasal dari parfum yang terkandung di dalamnya. Parfum tersebut tersusun dari berbagai bahan kimia, yang bisa memicu iritasi dan reaksi alergi,” jelas dr. Arina. Mengingat adanya efek samping tersebut, Anda sebaiknya menghindari penggunaan tampon beraroma.

5. Gangguan Endokrin

Studi dalam Environmental Health Perspective menyimpulkan, bahan kimia yang ada pada tampon beraroma bisa mengganggu kesehatan sistem reproduksi. 

Beberapa masalah yang bisa terjadi akibat kondisi tersebut, seperti ketidakseimbangan hormon, perubahan siklus haid, hingga gangguan kesuburan. Gangguan-gangguan tersebut terjadi akibat paparan bahan kimia ftalat, yang secara tersembunyi ada di dalam tampon berpewangi.

***

 

 

0 Komentar