Warga Dusun 3 Karanganyar, Desa Gumulung Lebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon, mengeluh terkait keberadaan produsen tahu di desa mereka. Masalah utama yang dihadapi adalah penggunaan limbah plastik dan rongsokan sebagai bahan bakar dalam proses produksi tahu, alih-alih menggunakan kayu bakar atau sisa padi.
Kepulan asap ini hampir setiap hari membumbung saat industri rumah tangga memproduksi tahu di Dusun 3 Karanganyar, Desa Gumulung Lebak, Kecamatan Greged, Kabupaten Cirebon. Namun, bukan asap dari sisa kayu yang terbakar, melainkan asap dari limbah plastik yang beraroma sangat menyengat.
Kondisi ini sangat mengganggu masyarakat sekitar pabrik olahan tahu tersebut. Limbah plastik atau rongsokan yang seharusnya didaur ulang secara khusus justru dibakar dengan cerobong asap terbuka, mencemari lingkungan dan menyebabkan gangguan pernapasan bagi masyarakat di sekitarnya.
Baca Juga:PPS Pasalakan Apresiasi Kinerja Pantarlih – VideoPenyiraman Jalan Cideng Raya Minimalisasi Dampak Debu – Video
Kuwu Desa Gumulung Lebak, Akman Sodikin, mengakui bahwa kondisi ini telah berlangsung sejak pabrik tahu berproduksi. Pada masa pemerintahan sebelumnya, pabrik sempat ditegur dan beralih menggunakan kayu bakar. Namun, tidak lama kemudian, pemilik kembali memanfaatkan limbah plastik sebagai bahan bakar.
Kuwu akan segera menggelar pertemuan dengan unsur terkait untuk menangani masalah ini dan mencari solusi bersama.