Ternyata Tampon Tidak Ramah Lingkungan, Ini Dia Bahaya Menggunakan Tampon yang Perlu Kamu Ketahui

tampon wanita
liputan6.com
0 Komentar

RADARCIREBON.TV- Eksistensi tampon memang masih kalah dari pembalut, apalagi di Indonesia. Namun, untuk saat ini tampon sudah mulai dilirik bagi sebagian wanita milenial kala menstruasi. Tapi ada hal yang harus kamu ketahui bahwa ada bahaya menggunakan tampon jika lebih dari 8 jam. 

Semakin lama tampon berada di dalam vagina maka semakin besar risiko infeksi terjadi di bagian intim tersebut. Salah satunya adalah infeksi vagina atau Toxic Shock Syndrome (TSS) akibat penggunaan tampon terlalu lama. Maka dari itu, sangat disarankan untuk mengganti tampon setiap empat hingga delapan jam.

Apabila disiplin melakukan hal ini mencegah bau tidak sedap pada vagina serta meminimalisasi risiko infeksi vagina. 

Baca Juga:Nunggu Haid Lama Bikin Bt? Ini Dia 4 Makanan Agar Cepat MenstruasiApa Ada Tips Diet Tanpa Olahraga? Yuk, Simak Beberapa Caranya

Berkembangnya Bakteri

Memakai tampon lebih dari delapan bisa jadi tempat berkembang biak jamur dan bakteri di daerah intim. “Jika keseimbangan vagina terganggu oleh tampon yang dipenuhi darah menstruasi dalam jangka waktu yang lama, bisa memicu infeksi di bagian itu,” Kata Ross.

Memilih tampon dengan serapan yang rendah, dapat meminimalisasi risiko infeksi vagina atau TSS. “Jika Anda mengalami menstruasi yang deras, gunakan tampon dengan penyerapan super yang aman, tetapi ingatlah untuk sering menggantinya,” saran Ross.

Kekurangan Tampon

1. Dapat Mengiritasi Vagina 

Studi The safety assessment of tampons: illustration of a comprehensive approach for four different products, yang terbit dalam Frontiers in Reproductive Health, menemukan pemakaian tampon dapat memicu iritasi.

Kondisi tersebut ditandai dengan rasa terbakar, perih, gatal saat memakai produk. Tampon lebih cenderung mengeringkan vagina daripada pembalut menstruasi. Sebab, produk ini mampu menyerap kelembapan alami vagina. 

2. Tampon Tidak Ramah Lingkungan

Sama seperti produk menstruasi lainnya, tampon juga memiliki dampak terhadap lingkungan. Banyak produk tersebut yang terbuat dari bahan sintetis dan tidak mudah terurai. 

Limbah tampon juga bisa mencemari air jika tidak dibuang dengan benar. Untuk mengurangi dampak lingkungan, kamu bisa mempertimbangkan untuk menggunakan produk menstruasi yang organik atau memilih alternatif yang lebih ramah lingkungan seperti pembalut kain.

***

0 Komentar