Perhelatan Pilkada Majalengka nampaknya menjadi sorotan bagi sejumlah kalangan, tak terkecuali Ketua HIMA PUI, Fadly Bustomi. Pasalnya, meski dinamika politik masih berjalan dinamis, namun Fadly mengkhawatirkan kestabilan dan keamanan masyarakat jika Pilkada Majalengka hanya akan terbagi dua poros.
Dinamika peta politik Pilkada Majalengka yang nampak semakin mengerucut memang menarik untuk dicermati. Berbagai prediksi terkait siapa bakal calon hingga bagaimana kestabilan politik ke depan juga sudah mulai bermunculan, salah satunya Ketua HIMA PUI Majalengka, Fadly Bustomi, yang juga nampak melek terkait perkembangan politik jelang Pilkada November mendatang.
Fadly mengungkapkan setidaknya ada 4 faktor individu pasangan yang paling menentukan dalam kemenangan Pilkada Majalengka, mulai dari elektabilitas, jejaring koalisi, kuantitas basis massa yang sudah pasti, hingga logistik alias modal.
Baca Juga:PPS Pasalakan Apresiasi Kinerja Pantarlih – VideoPenyiraman Jalan Cideng Raya Minimalisasi Dampak Debu – Video
Fadly melihat meski untuk saat ini dinamika politik di Majalengka masih dinamis, namun ia menilai baru ada 2 poros kekuatan politik yang dianggap siap maju dalam kontestasi Pilkada Majalengka, yakni mantan Bupati Karna Sobahi dan mantan Sekda Eman Suherman.
Sementara jika dilihat dari perspektif stabilitas dan keamanan, Fadly melihat tensi di masyarakat akan lebih berpotensi tinggi jika Pilkada Majalengka hanya 2 poros, terlebih pasca berkaca pada Pilpres 2019 lalu. Oleh karenanya, Fadly melihat jika Pilkada Majalengka ini akan lebih stabil jika bisa lebih dari dua poros seperti Pilpres 2024 lalu.