RADARCIREBON.TV– Banyak metode untuk mengubah gaya hidup jadi lebih sehat dan teratur, yang salah satunya berpuasa.
Puasa adalah menahan lapar dan dahaga dalam kurun waktu tertentu,
istilah lainnya adalah mengistirahatkan organ tubuh dari proses penyerapan nutrisi yang diambil dari makan dan minum yang kita konsumsi.
Kini adalah istilah berpuasa yang dipakai banyak orang selain diet atau sebagainya yakni intermittent fasting.
Baca Juga:Kesalahan Umum dalam Melaksanakan Shalat Isyraq dan Cara MenghindarinyaManfaat Shalat Isyraq Bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Jelajah Keseimbangan Diri dan Perkembangan Pribadi
Kamu pernah mencoba intermittent fasting? atau masih awam dengan istilah ini? Berikut penjelasannya dan panduan untuk para pemula:
Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang melibatkan siklus antara periode makan dan puasa.
Berbeda dengan diet tradisional yang lebih menekankan pada jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi, IF lebih fokus pada kapan Anda makan.
Terdapat beberapa metode populer dalam IF, namun semuanya didasarkan pada prinsip dasar yang sama:
memperpanjang periode tidak makan untuk memanfaatkan berbagai manfaat kesehatan yang didapat dari berpuasa.
Manfaat Intermittent Fasting
Intermittent fasting dipercaya memiliki berbagai manfaat kesehatan, di antaranya:
Penurunan Berat Badan: IF membantu mengurangi asupan kalori dan meningkatkan metabolisme, sehingga membantu penurunan berat badan.
Baca Juga:Simak Waktu Terbaik untuk Shalat Isyraq: Kapan dan MengapaDikerjakan di Waktu Pagi, Apa Perbedaan Shalat Sunnah Dhuha dengan Shalat Sunnah Isyraq?
Kesehatan Metabolik: IF dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah, yang sangat bermanfaat bagi penderita diabetes tipe 2.
Fungsi Otak: IF dapat meningkatkan produksi hormon yang mendukung kesehatan otak, seperti BDNF (Brain-Derived Neurotrophic Factor), dan melindungi terhadap penyakit neurodegeneratif.
Perpanjangan Usia: Beberapa studi pada hewan menunjukkan bahwa IF dapat memperpanjang usia dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.
Untuk kamu yang ingin memulai gaya hidup dengan intermittent fasting, perhatikan hal ini:
1. Memilih Metode yang Tepat
Terdapat beberapa metode IF yang populer:
16/8: Berpuasa selama 16 jam dan makan dalam jendela waktu 8 jam setiap hari.
Misalnya, makan antara pukul 12.00 hingga 20.00 dan berpuasa dari pukul 20.00 hingga 12.00 keesokan harinya.
5:2: Makan seperti biasa selama 5 hari dalam seminggu dan mengurangi asupan kalori hingga 500-600 kalori selama 2 hari yang tidak berturut-turut.
Eat-Stop-Eat: Berpuasa selama 24 jam sekali atau dua kali seminggu.
Warrior Diet: Berpuasa selama 20 jam dengan mengonsumsi sedikit makanan ringan, kemudian makan besar selama 4 jam di malam hari.
2. Memulai Secara Bertahap
Bagi pemula, penting untuk memulai dengan metode yang paling sederhana,
seperti 12/12, yaitu berpuasa selama 12 jam dan makan dalam jendela waktu 12 jam.
Setelah tubuh terbiasa, Anda bisa meningkatkan durasi puasa secara bertahap.
3. Menjaga Hidrasi
Selama periode puasa, penting untuk tetap terhidrasi dengan baik.
Minum air putih, teh herbal, atau kopi tanpa gula untuk menjaga tubuh tetap segar.
4. Makan Makanan Sehat dan Seimbang
Saat jendela makan, pastikan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi seperti sayuran, buah-buahan, biji-bijian, protein tanpa lemak, dan lemak sehat. Hindari makanan olahan dan tinggi gula.
5. Mendengarkan Tubuh
Perhatikan bagaimana tubuh Anda merespons IF.
Jika merasa lelah, pusing, atau tidak nyaman, evaluasi kembali metode yang Anda gunakan atau konsultasikan dengan ahli gizi atau dokter.
6. Konsistensi dan Kesabaran
Intermittent fasting bukan solusi instan. Dibutuhkan waktu dan konsistensi untuk melihat hasil yang signifikan.
Tetap berpegang pada rencana dan bersabarlah dengan prosesnya.
Intermittent fasting bisa menjadi cara yang efektif untuk meningkatkan kesehatan dan menurunkan berat badan jika dilakukan dengan benar.
Pastikan untuk memilih metode yang sesuai dengan gaya hidup Anda dan tetap konsisten untuk mendapatkan hasil terbaik.