Mitos dan Fakta Tentang Intermittent Fasting: Berbeda dengan Diet?

Mitos dan Fakta Tentang Intermittent Fasting: Berbeda dengan Diet?
Mitos dan Fakta Tentang Intermittent Fasting: Berbeda dengan Diet?
0 Komentar

RADARCIREBON.TV– Istilah intermittent fasting sebenarnya bukan hal baru di masyarakat indonesia. 

Terlebih sebagian besar masayarakat tanah air adalah pemeluk agama Islam dan terbiasa melaksanakan puasa atau shaum. 

Berpuasa ala intermittent fasting yang kemudian disingkat IF ini adalah cara mengolah kebiasaan makan. 

Baca Juga:Bagaimana Intermittent Fasting Dapat Membantu Mengontrol Gula Darah? Terungkap Rahasianya…Efek Intermittent Fasting: Pola Makan dengan Puasa Berjangka Bisa Menjaga Kestabilan Jantung

Efek IF yang sudah terbukti baik untuk tubuh dan menghindari tubuh dari penyakit ini sontak banyak ditiru. 

Gaya hidup dengan menerapkan IF sebenarnya tidak ada yang berbeda. 

Anda masih bisa menikmati lezatnya cokelat panas, martabak manis, ataupun es teh manis di siang hari. 

Yang diubah dari intermittent fasting adalah kebiasaan makan di beberapa waktu tertentu. 

Istilah berhenti makan sebelum kenyang adalah gambaran dari intermittent fasting secara global. 

Anda hanya dapat makan jika tubuh anda membutuhkan asupan makanan tersebut, secara cukup, dan tidak berlebihan. 

Dibalik itu semua tersiar mitos dan fakta yang menarik untuk diulas dari pola intermittent fasting ini: 

Mitos 1: Intermittent Fasting Tidak Aman untuk Semua Orang

Banyak orang khawatir bahwa intermittent fasting (IF) mungkin tidak aman, terutama bagi mereka dengan kondisi kesehatan tertentu.

Baca Juga:Kehatui Jenis-Jenis Intermittent Fasting: Ambil Langkah Besar untuk Hidup Lebih Baik dan Cara MemilihPernah Coba Metode Intermittent Fasting? Alternatif Sehat Tekan Keinginan Makanmu- Panduang Lengkap Pemula

Faktanya, IF umumnya aman bagi orang sehat dan dapat memberikan manfaat kesehatan seperti penurunan berat badan dan peningkatan kesehatan metabolik.

Namun, bagi individu dengan diabetes, gangguan makan, atau kondisi medis tertentu, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai.

Mitos 2: Intermittent Fasting Mengakibatkan Kehilangan Massa Otot

Beberapa orang percaya bahwa IF dapat menyebabkan kehilangan massa otot.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa IF tidak secara signifikan mempengaruhi massa otot jika diimbangi dengan pola makan yang tepat dan latihan kekuatan.

Konsumsi protein yang cukup selama periode makan juga dapat membantu memelihara massa otot.

Mitos 3: Anda Tidak Boleh Minum Apa Pun Selama Puasa

Banyak yang menganggap bahwa selama periode puasa, satu-satunya hal yang diperbolehkan adalah air putih.

Faktanya, Anda dapat minum minuman tanpa kalori seperti kopi hitam atau teh herbal. Minuman ini bahkan dapat membantu menekan rasa lapar dan menjaga hidrasi.

Mitos 4: Intermittent Fasting Adalah Diet Baru IF bukanlah diet baru; sebenarnya, konsep ini telah ada sejak zaman kuno.

Berbagai kebudayaan dan agama, seperti Islam dan Kristen, telah mempraktikkan puasa sebagai bagian dari ritual spiritual dan kesehatan.

IF baru mendapatkan popularitas dalam beberapa tahun terakhir karena penelitian modern yang menunjukkan manfaat kesehatannya.

Fakta 1: Intermittent Fasting Dapat Meningkatkan Metabolisme Penelitian menunjukkan bahwa IF dapat meningkatkan metabolisme tubuh.

Selama periode puasa, tubuh cenderung membakar lebih banyak lemak sebagai sumber energi.

Selain itu, IF dapat meningkatkan sensitivitas insulin, yang membantu mengatur kadar gula darah dan mencegah diabetes tipe 2.

Fakta 2: Intermittent Fasting Mungkin Membantu Mengurangi Peradangan Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IF dapat mengurangi marker peradangan dalam tubuh.

Peradangan kronis berhubungan dengan berbagai penyakit, termasuk penyakit jantung dan kanker.

Dengan mengurangi peradangan, IF dapat berkontribusi pada kesehatan jangka panjang.

Fakta 3: Intermittent Fasting Dapat Memperbaiki Fungsi Otak Penelitian awal menunjukkan bahwa IF dapat memiliki efek positif pada kesehatan otak.

Selama puasa, tubuh menghasilkan keton yang dapat memberikan energi bagi otak dan melindunginya dari kerusakan oksidatif.

Selain itu, IF dapat meningkatkan proses autophagy, yang berperan dalam pembersihan sel-sel rusak dan dapat membantu mencegah penyakit neurodegeneratif.

Dari beberapa mitos dan fakta mengenai intermittent fasting, intinya istilah berhenti makan sebelum kenyang adalah cara untuk menjaga tubuh tetap bugar.

0 Komentar