Dalam kegiatan “Sasarengan Mapak Paksi Naga Liman Simbol Budaya Keragaman Nagari Caruban,” para tokoh agama dan masyarakat Cirebon berkomitmen untuk menjaga kerukunan umat beragama. Acara yang diadakan di Taman Kebumen pada Kamis siang ini diwarnai dengan pergelaran budaya dari berbagai etnis di Kota Cirebon, orasi budaya dari perwakilan tokoh agama, hingga deklarasi perdamaian umat beragama.
Dengan mengusung tema “Sasarengan Mapak Paksi Naga Liman Simbol Budaya Keragaman Nagari Caruban,” berbagai etnis berkumpul dan menjalin keakraban di Taman Kebumen, Kota Cirebon. Pada kegiatan yang baru pertama kali diadakan ini, ditampilkan beragam kesenian yang menjadi ciri khas keenam agama serta berbagai etnis di Kota Cirebon, seperti Tari Pendet yang merepresentasikan umat Hindu, Tari Tortor yang merepresentasikan budaya Batak, Taichi Kipas yang merepresentasikan etnis Tionghoa, Tari Kreasi Borneo Asmaran Dana yang dibawakan siswa MAN 1 Kota Cirebon, serta masih banyak lainnya.
Dalam acara tersebut, perwakilan enam tokoh agama di Cirebon menyampaikan orasi budaya yang menekankan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa di tengah maraknya isu intoleransi. Mereka turut mengajak masyarakat untuk mengamalkan moderasi beragama dan melestarikan nilai-nilai budaya.
Baca Juga:BPBD Belum Miliki Kendaraan Dapur Umum – VideoBrigjen Pol (Purn) Siswandi Angkat Bicara Kasus Vina – Video
Kasi Bimas Islam Kemenag Kota Cirebon, Rizki Riyadu, menyampaikan bahwa beragam budaya di Kota Cirebon seperti Paksi Naga Liman dan Singa Barong mencerminkan beragam kebudayaan yang saling bermoderasi antarumat beragama yang saling guyub dan rukun. Dengan adanya kegiatan kali ini, diharapkan dapat menjadi tolok ukur awal bahwa semua unsur masyarakat dapat saling merangkul untuk menjaga kerukunan yang ada di Kota Cirebon.
Pada akhir acara, juga dibacakan Deklarasi Perdamaian Umat Beragama di Kota Cirebon oleh Ketua PCNU, Mustofa Rajid, bersama perwakilan keenam pemuka agama yang hadir. Deklarasi tersebut berisi kesetiaan pada Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika; menjunjung tinggi nilai komitmen kebangsaan, toleransi, anti kekerasan, nilai akomodatif terhadap budaya; serta mendukung TNI dan Polri untuk bertindak tegas sesuai dengan aturan terhadap orang-orang yang merusak persatuan dan mencederai perdamaian umat beragama di Kota Cirebon.