RADARCIREBON.TV– Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang melibatkan periode puasa dan makan yang teratur.
IF telah menjadi populer karena potensinya dalam meningkatkan kesehatan secara keseluruhan, termasuk kesehatan jantung.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa IF dapat berdampak positif pada berbagai faktor risiko penyakit jantung, seperti tekanan darah, kolesterol, peradangan, dan berat badan.
Baca Juga:Kehatui Jenis-Jenis Intermittent Fasting: Ambil Langkah Besar untuk Hidup Lebih Baik dan Cara MemilihPernah Coba Metode Intermittent Fasting? Alternatif Sehat Tekan Keinginan Makanmu- Panduang Lengkap Pemula
Tekanan darah tinggi adalah salah satu faktor risiko utama penyakit jantung.
Beberapa studi menunjukkan bahwa IF dapat membantu menurunkan tekanan darah.
Dengan mengurangi asupan kalori secara periodik, tubuh dapat mengurangi stres pada sistem kardiovaskular.
Selain itu, selama periode puasa, tubuh mengalami perubahan dalam produksi hormon yang dapat membantu mengatur tekanan darah.
Selain itu, kolesterol tinggi, terutama low-density lipoprotein (LDL) atau kolesterol “jahat,”
adalah penyebab utama penyumbatan arteri yang dapat menyebabkan serangan jantung dan stroke.
IF telah terbukti efektif dalam menurunkan kadar LDL dan trigliserida dalam darah,
sambil meningkatkan high-density lipoprotein (HDL) atau kolesterol “baik.” Ini membantu menjaga arteri tetap bersih dan fleksibel, mengurangi risiko penyakit jantung.
Selanjutnya, peradangan kronis adalah faktor lain yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit jantung.
IF dapat membantu mengurangi penanda peradangan dalam tubuh.
Baca Juga:Kesalahan Umum dalam Melaksanakan Shalat Isyraq dan Cara MenghindarinyaManfaat Shalat Isyraq Bagi Kesehatan Fisik dan Mental, Jelajah Keseimbangan Diri dan Perkembangan Pribadi
Selama puasa, tubuh mengalami proses pembersihan diri yang dikenal sebagai autophagy, di mana sel-sel yang rusak diperbaiki atau dihapus.
Proses ini membantu mengurangi peradangan dan meningkatkan kesehatan jantung.
Kelebihan berat badan atau obesitas meningkatkan risiko penyakit jantung secara signifikan.
IF dapat menjadi alat yang efektif untuk menurunkan berat badan dan mempertahankan berat badan yang sehat.
Dengan mengatur waktu makan dan membatasi asupan kalori, IF membantu tubuh membakar lemak yang tersimpan sebagai sumber energi.
Penurunan berat badan ini tidak hanya mengurangi tekanan pada jantung
tetapi juga meningkatkan profil lipid dan mengurangi risiko diabetes tipe 2, yang juga merupakan faktor risiko penyakit jantung.
Dengan intermittent fasting juga mempengaruhi metabolisme tubuh dengan cara yang dapat meningkatkan kesehatan jantung.
Selama puasa, tubuh meningkatkan sensitivitas insulin dan mengoptimalkan penggunaan glukosa.
Ini membantu mengurangi risiko resistensi insulin, yang dapat menyebabkan diabetes tipe 2 dan meningkatkan risiko penyakit jantung.
Intermittent fasting menawarkan berbagai manfaat bagi kesehatan jantung, termasuk menurunkan tekanan darah,
mengelola kolesterol, mengurangi peradangan, menurunkan berat badan, dan meningkatkan fungsi metabolisme.
Meskipun IF menjanjikan banyak manfaat, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan sebelum memulai regimen puasa,
terutama bagi mereka yang memiliki kondisi medis yang mendasarinya.
Dengan pendekatan yang tepat, IF dapat menjadi alat yang efektif untuk meningkatkan kesehatan jantung dan kesejahteraan secara keseluruhan.