RADARCIREBON.TV- Intermittent fasting (IF) adalah pola makan yang melibatkan periode puasa yang teratur dan periode makan yang terbatas.
Banyak penelitian menunjukkan bahwa IF dapat membantu mengontrol gula darah, yang merupakan faktor kunci dalam pencegahan dan pengelolaan diabetes tipe 2.
Mekanisme Pengendalian Gula Darah dengan Intermittent Fasting:
Meningkatkan Sensitivitas Insulin: Sensitivitas insulin adalah seberapa efektif tubuh menggunakan insulin untuk menurunkan kadar gula darah.
Baca Juga:Efek Intermittent Fasting: Pola Makan dengan Puasa Berjangka Bisa Menjaga Kestabilan JantungKehatui Jenis-Jenis Intermittent Fasting: Ambil Langkah Besar untuk Hidup Lebih Baik dan Cara Memilih
Ketika tubuh menjadi lebih sensitif terhadap insulin, sel-sel dapat lebih efisien mengambil glukosa dari darah, mengurangi kadar gula darah.
Intermittent Fasting dapat meningkatkan sensitivitas insulin, sehingga tubuh lebih efektif dalam mengelola gula darah.
Penelitian menunjukkan bahwa puasa yang teratur dapat mengurangi resistensi insulin, yang merupakan kondisi di mana sel-sel tubuh tidak merespons insulin dengan baik.
Mengurangi Produksi Glukosa Hati: Selama periode puasa, tubuh mengurangi produksi glukosa oleh hati melalui proses yang disebut glukoneogenesis.
Ini membantu menurunkan kadar gula darah. Selain itu, dengan berkurangnya frekuensi makan, tubuh memiliki lebih sedikit kesempatan untuk memproduksi glukosa berlebih.
Menurunkan Tingkat Insulin: Ketika kita makan, tubuh melepaskan insulin untuk membantu sel-sel mengambil glukosa dari darah.
Dengan mengurangi frekuensi makan, tubuh juga mengurangi frekuensi pelepasan insulin.
Ini membantu menjaga kadar insulin lebih rendah secara keseluruhan, yang dapat mengurangi resistensi insulin dan membantu mengontrol gula darah.
Baca Juga:Pernah Coba Metode Intermittent Fasting? Alternatif Sehat Tekan Keinginan Makanmu- Panduang Lengkap PemulaKesalahan Umum dalam Melaksanakan Shalat Isyraq dan Cara Menghindarinya
Mengurangi Berat Badan: Intermittent fasting sering kali dikaitkan dengan penurunan berat badan, yang merupakan faktor penting dalam mengontrol gula darah.
Lemak tubuh, terutama lemak visceral (lemak di sekitar organ dalam), dapat meningkatkan resistensi insulin.
Dengan menurunkan berat badan, terutama lemak visceral, tubuh dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan mengontrol gula darah dengan lebih baik.
Berbagai studi telah menunjukkan manfaat IF dalam mengontrol gula darah.
Sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal “Cell Metabolism” menemukan bahwa puasa intermiten dapat mengurangi kadar gula darah dan insulin secara signifikan pada penderita diabetes tipe 2.
Studi lain menunjukkan bahwa IF dapat menurunkan kadar HbA1c, sebuah indikator kontrol gula darah jangka panjang.
Intermittent Fasting yang efektif untuk menjaga gula darah
Untuk mendapatkan manfaat maksimal dari IF dalam mengontrol gula darah, penting untuk memilih pola puasa yang sesuai dan dapat dipertahankan dalam jangka panjang.
Beberapa metode populer termasuk puasa 16/8 (puasa selama 16 jam dan makan selama 8 jam),
puasa 5:2 (makan normal selama 5 hari dan membatasi kalori pada 500-600 kalori selama 2 hari), dan metode makan-stop-makan (puasa 24 jam sekali atau dua kali seminggu).
Intermittent fasting dapat membantu mengontrol gula darah melalui mekanisme peningkatan sensitivitas insulin,
mengurangi produksi glukosa hati, menurunkan tingkat insulin, dan mengurangi berat badan.
Dengan mengikuti pola puasa yang sesuai dan dapat dipertahankan,
individu dapat memanfaatkan manfaat kesehatan yang ditawarkan oleh IF, terutama dalam pengelolaan dan pencegahan diabetes tipe 2.