RADARCIREBON.TV– Ketika seseorang merasa grogi, telapak tangan dan kaki cenderung dingin, fenomena ini sering kali disebabkan oleh reaksi tubuh terhadap stres.
Respons ini bisa dijelaskan melalui mekanisme fisiologis yang dikenal sebagai “respon melawan atau lari” (fight or flight response).
Ketika kita merasa gugup atau grogi, otak kita mengenali situasi tersebut sebagai ancaman potensial.
Sistem saraf simpatik, bagian dari sistem saraf otonom, kemudian diaktifkan.
Baca Juga:Pernah Miliki Perasaan Campur Aduk dan Tiba-Tiba? Begini Penjelasannya Menurut PsikologiSeberapa Besar Pengaruh Power Nap Saat Kerja? Ternyata Khasiatnya Gak Sembarangan
Aktivasi ini memicu serangkaian reaksi fisiologis yang bertujuan untuk mempersiapkan tubuh menghadapi bahaya.
Salah satu reaksi utama adalah pelepasan hormon stres seperti adrenalin (epinefrin) dan kortisol.
Hormon-hormon ini menyebabkan berbagai perubahan dalam tubuh.
Salah satunya adalah vasokonstriksi, yaitu penyempitan pembuluh darah di area-area tertentu seperti kulit, termasuk telapak tangan dan kaki.
Vasokonstriksi ini berfungsi untuk mengarahkan aliran darah lebih banyak ke organ vital
seperti otak, jantung, dan otot-otot besar yang akan digunakan untuk berlari atau melawan ancaman.
Pengalihan aliran darah ini menyebabkan penurunan suhu di bagian tubuh yang tidak dianggap esensial untuk respons langsung terhadap ancaman, seperti telapak tangan dan kaki, sehingga area ini menjadi dingin.
Selain itu, vasokonstriksi juga mengurangi produksi keringat di permukaan kulit, yang pada saat grogi bisa menjadi sangat berlebihan di telapak tangan.
Faktor lain yang juga berperan adalah peningkatan kewaspadaan mental dan emosional.
Baca Juga:Gugup Saat Wawancara Kerja, Coba Terapkan 7 Langkah Mengurangi Rasa Gelisah Berikut Ini…Dijauhi Karena Bau, Nyatanya Bawang Putih Bisa Untuk Redakan Suara Serak
Ketika kita grogi, otak kita bekerja lebih keras untuk memproses informasi dan mencari solusi atau cara untuk mengatasi situasi yang membuat kita gugup.
Proses mental yang intens ini juga membutuhkan lebih banyak energi dan aliran darah ke otak, sehingga semakin mengurangi aliran darah ke ekstremitas seperti tangan dan kaki.
Selain respons fisiologis, ada juga faktor psikologis yang berkontribusi.
Ketika seseorang menyadari bahwa mereka merasa gugup, mereka mungkin menjadi lebih sadar akan sensasi fisik yang mereka alami, termasuk perasaan dingin di telapak tangan dan kaki.
Kesadaran ini dapat memperkuat sensasi tersebut dan membuatnya terasa lebih intens.
Secara keseluruhan, reaksi tubuh terhadap stres atau rasa gugup adalah hasil dari evolusi yang telah membantu manusia bertahan dalam situasi berbahaya.
Meskipun dalam konteks modern, kita jarang menghadapi ancaman fisik yang membutuhkan lari atau perlawanan fisik,
mekanisme ini tetap aktif ketika kita mengalami stres emosional atau mental.
Memahami mekanisme ini bisa membantu kita mengelola dan mengurangi gejala fisik yang tidak nyaman ketika kita merasa gugup.
Misalnya, teknik relaksasi seperti pernapasan dalam, meditasi,
atau latihan fisik ringan bisa membantu menenangkan sistem saraf dan mengembalikan aliran darah ke ekstremitas, mengurangi sensasi dingin di telapak tangan dan kaki.