RADARCIREBON.TV – Mengonsumsi makanan yang kaya akan karbohidrat, dapat menjadi sumber tenaga bagi yang mengonsumsinya. Ada banyak sumber karbohidrat yang bisa dikonsumsi, namun salah satunya, misalnya saja kentang.
Kentang diketahui merupakan sumber karbohidrat yang dapat memberikan sumber energi bagi tubuh. Kentang juga dapat memberikan rasa kenyang dan dianggap menjadi menu karbohidrat utama untuk yang sedang menjalankan diet.
Kentang juga dapat diolah menjadi berbagai bentuk makanan, baik untuk lauk hingga untuk camilan. Bisa diolah menjadi mashed potato, potato wedges, perkedel kentang, campuran untuk sop, dan masih banyak lagi olahan lainnya dari kentang.
Baca Juga:Sayuran Kaya Nutrisi, Inilah Beragam Manfaat Mengesankan dari Kol UnguMengulas Keindahan Pantai Karapyak, Pantai Pasir Putih yang Berlokasi di Pangandaran
Makan Kentang Hijau, Bahayakah?
Kentang mempunyai kulit bagian luar yang tipis dan berwarna cokelat. Terkadang, bagian kulitnya tersebut tidak dikupas dan ikut diolah menjadi makanan. Namun, pernahkah menemukan kentang dengan kulit bagian luar yang berwarna hijau?
Dari Taste of Home, kentang yang berwarna hijau lantaran terkena sinar matahari langsung, sehingga secara alami kentang akan mulai berubah warna menjadi hijau. Warna hijau tersebut, konon berasal dari klorofil atau senyawa tidak berbahaya yang memberi warna hijau pada tanaman.
Dengan bantuan klorofil, tumbuhan dapat berfotosintesis. Paparan sinar matahari yang mengenai tanaman kentang, dapat mempercepat produksi klorofil pada kentang sehingga bisa bertahan lama ketika di simpan dalam tempat yang gelap.
Dari The Spruce Eats, kentang yang telah berwarna hijau juga dapat mengindikasikan peningkatan senyawa glikosida alami yang disebut solanin. Senyawa ini berperan penting, membantu melindungi tanaman dari jamur dan serangga.
Namun menurut Departemen Pertanian AS menyarankan untuk tidak memakan bagian hijau dari kentang sehingga disarankan untuk membuang bagian hijaunya saja. Ketika terlalu banyak kulit hijau dari kentang yang dikonsumsi, maka sama seperti mengonsumsi glikosida dalam jumlah tinggi.
Hal tersebut dapat berpengaruh apda kesehatan yakni dapat menyebabkan gejala gastrointestinal seperti mual, muntah, dan diare. Maka, penting untuk melindungi diri dari efek negatif yang mungkin terjadi dengan mengupas bagian kulitnya dan memasaknya untuk mengurangi kandungan solanin.