RADARCIREBON.TV- Bakso, makanan yang populer di Indonesia, sering kali menjadi perhatian karena kemungkinan penggunaan pengawet dan bahan kimia berbahaya.
Meskipun bakso yang baik dan sehat seharusnya hanya terbuat dari daging, tepung, dan bumbu,
ada beberapa ciri-ciri yang bisa menunjukkan bahwa bakso tersebut mengandung pengawet dan bahan kimia berbahaya.
Baca Juga:Resep Bakso Gepeng Kuah Dijamin Bikin Mupeng, Catat Yuk…Yum! Simak Resep Bakso Goreng Udang Ayam Lezat Anti Nyusut Seharian, Cocok Jadi Temen Drakoran Kamu
Pertama, bakso yang mengandung pengawet cenderung memiliki tekstur yang sangat kenyal, hampir seperti karet.
Ini sering kali disebabkan oleh penggunaan boraks atau formalin, bahan kimia yang seharusnya tidak digunakan dalam makanan.
Boraks, misalnya, adalah bahan yang biasa digunakan dalam produk pembersih dan pestisida.
Ketika boraks digunakan dalam bakso, teksturnya menjadi sangat kenyal dan tidak mudah hancur, bahkan saat dimasak dalam waktu lama.
Sementara itu, formalin, yang sering digunakan sebagai pengawet mayat,
dapat membuat bakso awet lebih lama dan tahan terhadap pembusukan, tetapi sangat berbahaya jika dikonsumsi manusia.
Selain tekstur, warna bakso juga bisa menjadi indikasi adanya bahan kimia berbahaya.
Bakso yang terlalu putih atau sangat cerah warnanya mungkin mengandung pemutih atau bahan pengawet lainnya.
Secara alami, bakso yang terbuat dari daging sapi segar akan memiliki warna cokelat muda atau abu-abu, tergantung pada campuran bumbu dan jenis daging yang digunakan.
Warna yang terlalu putih bisa menunjukkan bahwa bakso tersebut telah dicampur dengan bahan kimia untuk membuatnya terlihat lebih menarik dan segar.
Baca Juga:Efek Samping dari Konsumsi Bakso yang Perlu DiperhatikanTakaran Nutrisi pada Semangkuk Bakso
Aroma bakso juga dapat menjadi petunjuk. Bakso yang mengandung bahan kimia berbahaya biasanya memiliki bau yang berbeda atau tidak wajar.
Boraks, misalnya, dapat memberikan bau yang agak khas dan sedikit menyengat.
Jika bakso memiliki aroma yang terlalu tajam atau tidak seperti bau daging segar pada umumnya, ada kemungkinan bakso tersebut mengandung bahan kimia.
Rasa bakso juga bisa memberikan indikasi adanya bahan kimia berbahaya.
Bakso yang terasa terlalu gurih dan asin mungkin mengandung MSG (Monosodium Glutamate) dalam jumlah berlebihan.
MSG sebenarnya bukan bahan yang berbahaya jika digunakan dalam jumlah yang wajar,
namun konsumsi berlebihan dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala dan peningkatan tekanan darah bagi sebagian orang.
Selain itu, bakso yang mengandung formalin biasanya memiliki rasa yang lebih pahit dan meninggalkan rasa aneh di mulut.
Untuk menghindari bakso dengan bahan kimia berbahaya, sebaiknya beli bakso dari penjual yang terpercaya dan memiliki reputasi baik.
Membuat bakso sendiri di rumah juga bisa menjadi solusi untuk memastikan kebersihan dan kesehatan makanan yang dikonsumsi.
Dengan memahami ciri-ciri bakso yang mengandung pengawet dan bahan kimia berbahaya,
konsumen dapat lebih berhati-hati dan memilih makanan yang lebih sehat dan aman untuk dikonsumsi.