Suka Makan Es Batu? Ketahui Efek Sampingnya

es batu
Ilustrasi Es Batu (unsplash)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Mengonsumsi minuman dingin yang ditambah dengan es batu, menjadi hal yang nikmat untuk dikonsumsi saat cuaca sedang terasa panas. Tak hanya menyegarkan, namun juga mampu menghilangkan dahaga.

Makan es batu saat minuman sudah habis, menjadi kebiasaan yang dilakukan oleh sebagian orang. Kebiasaan ini memang membuat mulut terasa dingin dan segar sehingga kerap dilakukan ketika es batu masih tersisa.

Namun sebaiknya segera hentikan kebiasaan ini. Pasalnya, makan es batu yang dinilai menyegarkan, justru malah memberikan efek yang buruk bagi kesehatan dan menjadi pertanda kondisi kesehatan seseorang.

Baca Juga:Penuhi Kebutuhan Folat pada Tubuh, Konsumsi 6 Jenis Makanan IniKenali Sederet Manfaat dari Asam Folat

Efek Samping

Merangkum dari verywell health, mengonsumsi es dapat mengindikasikan adanya masalah kesehatan mendasar dan berpotensi menimbulkan komplikasi gigi. Efek samping utama dari makan es batu yakni timbulnya kerusakan pada gigi.

Meskipun es mencair, mengunyahnya secara rutin tetap dapat menyebabkan masalah seperti kerusakan gigi, sakit gigi , dan meningkatnya sensitivitas terhadap dingin. Mulanya, akan muncul retakan kecil yang terbentuk pada email gigi.

Seiring berjalannya waktu, retakan kecil yang tidak terdeteksi dapat terbentuk pada email gigi, dapat mengakibatkan retakan atau serpihan yang lebih besar di kemudian hari. Mengunyah es juga bisa mengakibatkan rusaknya tambalan gigi.

Ketika tambalan gigi rusak atau muncul retakan gigi, maka dapat memungkinkan bakteri masuk dan berpotensi menyebabkan gigi berlubang. Saat gigi berlubang, tentunya akan membuat tidak nyaman karena bisa muncul rasa sakit.

Selain munculnya efek samping tersebut, mengunyah es juga menjadi indikasi penyakit pada tubuh. Misalnya anemia defisiensi besi atau kekurangan zat besi. Beberapa orang yang kekurangan zat besi juga mengalami keinginan mendadak untuk makan es yang meningkat saat kadar zat besi menurun.

Kekurangan zat besi juga dapat terjadi akibat kehilangan darah. Para peneliti berteori bahwa ini mungkin menjadi alasan mengapa keinginan makan es terlihat pada orang yang sedang hamil, sedang menstruasi, atau menyusui.

Suka mengunyah atau makan es batu juga menjadi indikasi seseorang mengalami pica atau pagophagia. Pica adalah gangguan yang menyebabkan konsumsi berlebihan benda-benda yang bukan makanan atau zat-zat yang tidak bergizi, termasuk es.

0 Komentar