RADARCIREBON.TV– Satu jajanan yang tak pernah sepi pembeli dan terus berinovasi adalah pentol.
Pentol yang masih berkerabat dekat dengan bakso ini adalah jajanan berbentuk bulat berkuah dengan isian bermacam-macam.
Pentol adalah makanan jalanan yang sangat populer di Indonesia, terutama di Jawa Timur dan Jawa Tengah.
Baca Juga:Merajai Sekte Jajanan Pedas Kaki Lima, Ternyata Begini Lika-Liku Terciptanya Pentol…Ramai Bumbu Racikan Misdasem di Kalangan Pecinta Kuliner Pedas, Apa Sih Artinya?
Makanan ini dikenal dengan nama yang berbeda di berbagai daerah, seperti “bakso tusuk” di beberapa tempat.
Namun, inti dari pentol tetap sama: bola-bola daging yang direbus dan disajikan dengan berbagai bumbu dan saus.
Pentol sekilas mirip dengan bakso, hanya saja bedanya pentol adalah olahan bakso versi sederhana bahkan irit.
Jika bakso memakai daging sapi dalam jumlah banyak, pentol hanya memakai sebagian daging dan bisa juga hanya terbuat dari tepung kanji dan penyedap.
Pentol juga disajikan bersama saus, bumbu, dan kuah.
Tapi jika ini adalah saudara bakso, mengapa dalam penyajiannya tidak disertakan sayur seperi porsi semangkuk bakso?
Saya dapat berasumsi dengan melihat sejarah munculnya bakso pentol ini.
Dari beberapa sumber, bakso pentol dulunya adalah jajanan kampung yang dijual sederhana.
Baca Juga:Ternyata Ini yang Membedakan Makanan Bakso dengan Meatballs, Kamu Sudah Tahu?Sama-Sama Bulat, Apasih Perbedaan Bakso dan Pentol? Oh, Ternyata Ini…
Dengan mengandalkan bahan seadanya, pencipta jajanan bulat ini membuat makanan yang diberi nama pentol.
Saking sederhananya, pentol tidak disajikan bersamaan topping seperti sayuran.
Juga melihat harga yang jauh lebih murah dibanding bakso.
Jika semangkuk bakso dijual 15 ribu per porsi, maka pentol dijual mulai dari 1000 rupiah per bijinya.
Jika kita menambahkan pelengkap lainnya, maka akan bertambah pula harga jualnya.
Mungkin itulah mengapa pentol dijual beserta pelengkap lainnya.