Makin tingginya persaingan kerja, terutama kian susahnya pekerja usia senja bersaing dengan banyaknya pencari kerja yang lebih muda, membuat sebagian orang memilih untuk membangun usaha sendiri seperti berdagang. Salah satu contohnya adalah Udin, seorang pedagang rambut nenek yang setiap hari berjualan di sekitar Kompleks Bima Kota Cirebon. Udin pernah bekerja mulai dari buruh proyek hingga anak buah kapal (ABK). Di usianya yang sudah tidak terlalu produktif, ia masih dapat memenuhi kebutuhan rumah tangganya tanpa memberatkan anak-anaknya.
Inilah keseharian Udin, penjual rambut nenek atau yang juga dikenal dengan harum manis di kawasan Kompleks Bima Kota Cirebon. Pendidikan Udin yang tidak sampai lulus sekolah menengah membuatnya melanjutkan usaha dari mertuanya tersebut. Dengan berjamurnya jajanan kekinian di sudut-sudut kota, kini makin sulit menemukan pedagang rambut nenek yang dahulu kerap dijumpai berjualan di depan sekolah dasar.
Udin selalu membawa tidak kurang dari 2 kg rambut nenek di motornya, menghadirkan kenangan manis masa lalu bagi pembelinya. Meski bukan ia yang membuat sendiri, melainkan hanya menjual secara eceran dari pengrajin harum manis asal Brebes karena pembuatannya yang cukup kompleks. Sebelum berjualan harum manis, Udin pernah bekerja sebagai kuli proyek hingga bekerja di atas kapal. Ia diberhentikan dari pekerjaannya sebelumnya karena usianya yang semakin tua.
Baca Juga:Pemdes Kedungdawa Tidak Memiliki Lahan Untuk Dijadikan TPS – VideoJalan Di Kelurahan Pejambon Rusak & Aspal Ambrol – Video
Udin, yang kini menginjak usia kepala 5, mengakui bahwa di usianya sudah sulit mencari pekerjaan. Oleh karena itu, ia meneruskan usaha mertuanya ini. Sudah berjualan sekitar 5 tahun, usahanya cukup untuk memenuhi biaya sehari-hari ia dan istrinya serta tidak membebani anak-anaknya yang sudah bekerja. Selain berjualan di Bima, ia juga berjualan di beberapa tempat setiap harinya, seperti di pasar malam, di Villa Intan, dan di Jalan Olah Raga.
Harum manis cocok dipadukan dengan kerupuk gapit yang memiliki rasa gurih. Rambut nenek yang bercitarasa manis lumer di mulut akan berpadu dengan garing dan gurihnya kerupuk gapit. Dengan merogoh kocek mulai dari 2.500 untuk setangkup rambut nenek dengan kerupuk gapit, atau 5.000 untuk satu cup rambut nenek, dapat menjadi pilihan untuk bernostalgia ke masa kecil sekaligus mengenalkan jajanan tradisional kepada anak-anak.