Di cuaca pancaroba seperti beberapa hari terakhir di Kota Cirebon, tidak ada salahnya pemirsa untuk memperhatikan asupan makanan yang bergizi agar dapat menjaga kondisi tubuh dari gangguan penyakit. Salah satu caranya adalah dengan memilih menu makan siang yang mengandung banyak serat dan protein yang baik bagi kesehatan. Pemirsa dapat mencoba makan siang dengan gado-gado yang terdiri dari sayur-sayuran yang berserat tinggi, seperti di Gado-Gado Alas Demang yang terletak di Jalan Pekiringan yang sudah menjadi kuliner legendaris di Cirebon.
Gado-gado menjadi salah satu menu tradisional yang kerap ditemui di sudut-sudut kota di Pulau Jawa. Berbagai daerah memiliki resep gado-gadonya yang khas yang berbeda satu dengan yang lain. Seperti di Kota Cirebon, terdapat salah satu penjual gado-gado legendaris yang berjualan lebih dari 30 tahun, Gado-Gado Alas Demang di Jalan Pekiringan. Rasanya tetap mereka pertahankan dan tidak pernah berubah sejak awal mereka berjualan.
Dengan isian kangkung, kecambah, kacang panjang, timun, kol, dan tahu yang disiram dengan pasta kacang racikan sendiri, ditambahkan pula sedikit kuah kari ayam untuk menambah citarasa rasa dari gado-gadonya, tak lupa juga dengan kerupuk udang sebagai pelengkapnya. Dengan citarasa yang cenderung manis, namun pengunjung juga dapat memilih tingkat kepedasan serta menambahkan nasi ataupun lontong sebagai pelengkapnya. Paling banyak, mereka pernah menjual sekitar 250-an porsi dalam sehari, yang biasanya ramai di saat akhir pekan dan liburan nasional.
Baca Juga:KPM UI Bunga Bangsa Cirebon Diikuti 509 Mahasiwa – VideoPerjuangan Guru Demi Dapatkan Siswa Baru – Video
Penerus usaha Gado-Gado Alas Demang, Nuryati menuturkan, bumbu kacang yang mereka gunakan masih menggunakan komposisi bumbu dari sejak awal ibunya berjualan, namun yang membedakannya kini sudah diblender halus karena pertimbangan pelanggan mereka yang makin banyak serta mengukur keefektifan waktu pelayanannya. Karena sudah semakin sepuh juga, ibunya, Sumiyati, kini mulai menyerahkan usaha pada ia dan adiknya, namun beliau masih tetap ikut meracik bumbu kacang di rumah.
Rasa yang masih dipertahankan sejak tahun 90-an hingga kini, membuat Gado-Gado Alas Demang masih diminati beragam kalangan, mulai dari warga Cirebon hingga pelancong yang berasal dari luar kota, sekadar mampir untuk mencoba ataupun untuk sekadar bernostalgia rasa. Dengan merogoh kocek 20 ribu untuk seporsi gado-gado, mereka berjualan mulai dari pukul 10 pagi hingga 4 sore tiap harinya.