RADARCIREBON.TV– Gangguan mental yang kini menjadi perbincangan hangat adalah hoarding disorder.
Gangguan hoarding disorder yang masuk ke dalam kategori gangguan mental ini adalah sebuah penyakit di mana penderitanya suka menimbun barang di dalam ruangan baik itu yang terpakai atau sudah bekas.
Ini merupakan sebuah penyakit di mana penderita sulit untuk memilih dan memilah barang dan berujung pada penumpukan yang tidak berarti.
Hoarding disorder dapat mempengaruhi kehidupan seseorang akibat kelemahannya tersebut.
Baca Juga:Mendeteksi Gejala Gangguan Hoarding Disorder sedari Dini, Perhatikan Beberapa Poin Penting IniMasalah Hoarding Disorder, Kasus Gangguan Mental Penghuni Indekos di Bekasi yang Kini Viral
Penyakit mental ini mencuat di permukaan publik akibat kasus seorang penghuni kost yang berada di Bekasi.
Penghuni yang diberitakan adalah seorang wanita tersebut terpaksa meninggalkan kamar kosnya karena menimbun banyak barang sampai memunculkan bau tidak sedap.
Sang pemilik indekos mengeluarkan wanita tersebut karena kebiasaannya menumpuk barang bekas di dalam selama berhari-hari.
Diduga kuat pula wanita tersebut mengidap hoarding disorder yang terdefinisikan tersebut.
Apakah wanita lebih rentan sebagai pengidap hoarding disorder?
Di beberapa penelitian, penyakit hoarding disorder tidak lebih condong ke pria maupun wanita.
Semua orang bisa menjadi seorang pengidap hoarding disorder.
Mengenai hoarding disoder:
Penyebab pasti hoarding disorder tidak sepenuhnya dipahami, tetapi kombinasi faktor genetik, lingkungan, dan psikologis dianggap berperan.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa hoarding disorder lebih umum pada individu dengan riwayat keluarga yang mengalami gangguan yang sama.
Baca Juga:Duh! Dampak Buruk Fenomena Malingering, Pura-Pura Sakit biar Gak Kena Gocek AtasanEuforia Hari Jadi Cirebon 597 tahun, Akan Ada Gelar Budaya Cirebon Guyub di Depan BAT- Catat Tanggalnya
Selain itu, gangguan ini sering kali muncul bersamaan dengan gangguan mental lain seperti depresi, kecemasan, dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD).
Dampak dari hoarding disorder bisa sangat serius.
Akumulasi barang dapat menyebabkan risiko kesehatan dan keselamatan, termasuk bahaya kebakaran, risiko jatuh, dan masalah kebersihan.
Hal ini juga dapat menyebabkan isolasi sosial, konflik keluarga, dan masalah keuangan.
Banyak penderita hoarding disorder merasa malu atau tertekan oleh kondisi mereka, yang dapat menghambat mereka untuk mencari bantuan.
Pengobatan hoarding disorder biasanya melibatkan terapi kognitif perilaku (CBT),
yang membantu individu mengidentifikasi dan mengubah pola pikir dan perilaku yang berkontribusi terhadap hoarding.
Dalam beberapa kasus, obat-obatan juga dapat digunakan untuk mengobati gejala yang berhubungan dengan kecemasan atau depresi.
Dukungan dari keluarga dan teman juga penting dalam membantu penderita mengelola kondisi mereka dan memperbaiki kualitas hidup mereka.