RADARCIREBON.TV- Indonesia memiliki beragam bahasa daerah yang unik dan menarik.
Namun baru-baru ini kabar mengenai bahasa daerah Bumi Pertiwi terancam punah akibat pergerakan zaman dan globalisasi.
Adalah bahasa Lampung yang diprediksi punah dalam kurun waktu 36 tahun mendatang.
Baca Juga:Alami Mata Lelah, Berikut 7 Jenis Terapi Mata untuk Kembalikan Elastisitas Indera Penglihatan AndaComputer Vision Syndrome, Ketika Teknologi Menggila dan Bahaya Kesehatan Mata
ussfeed dalam akun instagramnya menyebut jika bahasa Lampung terancam punah dalam tiga generasi mendatang yang dihitung dari 1984.
Tak hanya itu, bahasa Lampung kini berbalik menjadi bahasa minoritas di daerahnya sendiri.
Apa yang menyebabkan bahasa ini terancam punah?
Ada banyak faktor mengapa sebuah bahasa mengalami kepunahan atau terancam hilang dari masyarakatnya.
Kemauan penutur jati atau masyarakat setempat yang kini tidak lagi aktif memakai bahasa daerahnya untuk berkomunikasi menjadi tombak penentu sebuah bahasa dapat lestasi atau bahkan punah.
Masyarakat asli Lampung yang merantau ke daerah lain atau para pendatang yang membawa budayanya masuk ke Lampung juga menjadi penentu bahasa tersebut hilang.
Bahasa Lampung bisa saja membaur dengan multikultur masyarakatnya, namun kekuatan bahasa tersebut juga penting yang mana di lihat dari keatifan penutur jatinya.
Kemudian masalah urbanisasi yang mempengaruhi eksistensi bahasa daerah tersebut.
Pergerakan bahasa yang kian maju, mengedepankan bahasa nasional bahkan internasional menjadi lawan berat bagi sebuah bahasa daerah berdiri.
Baca Juga:Waspada! Umur 20-an Rawan Terkana Migrain Mata atau Migrain Okular, Berikut PenjelasannyaApakah Ada Hubungan Astenopia dengan Kondisi Insomnia? Berikut Penjelasannya…
Kemudian kelestarian bahasa Lampung ini juga dilihat dari kualitas dan kuantitas penutur asli.
Pengajaran terhadap bahasa Lampung itu sendiri yang seakan-akan terputus inilah yang membuatnya hampir menuju kepunahan.
Tak hanya itu, bahasa Lampung hampir punah mungkin diakibatkan faktor kebiasaan para pendahulu yang mulai pasif membiasakan penggunaan bahasa tersebut ke generasi muda.
Ini menjadi perhatian khusus di mana Indonesia lagi-lagi dikabarkan akan kehilangan satu dari ragam budaya ibu pertiwi yakni bahasa.
Sudah selayaknya generasi muda Lampung untuk melestarikan bahasa ibu mereka agar tidak mengalami kepunahan yang sebenarnya.