RADARCIREBON.TV– Bahasa merupakan alat berkomunikasi makhluk hidup, termasuk manusia.
Bahasa sebagai alat komunikasi berperan penting dalam hubungan sosial manusia serta membangun citra suatu kelompok tertentu.
Di bumi ini terdapat banyak bahasa yang terbentuk dari suatu kelompok manusia.
Baca Juga:Digerus Zaman, Bahasa Daerah Lampung Terancam Punah 36 Tahun Lagi, Berikut Alasannya…Alami Mata Lelah, Berikut 7 Jenis Terapi Mata untuk Kembalikan Elastisitas Indera Penglihatan Anda
Kelompok manusia dalam jumlah tertentu akan membentuk sebuah alat komunikasi atau bahasanya yang dimengerti oleh kelompok tersebut.
Lalu dalam jumlah yang besar, perjalanan urbanisasi, mereka akan membentuk sebuah bahasanya sendiri,
Lebih besar kelompok manusia, maka bahasa akan terus berkembang yang akhirnya dimengerti oleh semua orang.
Namun ada mimpi buruk yang datang pada sebuah bahasa yang jika tidak diteruskan atau dilestarikan akan terjadi pergerusan dan berakhir hilang atau punah.
Dalam hal ini beberapa faktor sebuah bahasa bisa terancam punah:
1. Globalisasi dan Dominasi Bahasa Global
Pengaruh bahasa global seperti Inggris, Mandarin, dan Spanyol semakin kuat karena globalisasi.
Hal ini membuat bahasa daerah kurang diminati, terutama di kalangan generasi muda yang lebih tertarik untuk mempelajari bahasa yang dianggap lebih berguna secara internasional.
2. Urbanisasi dan Migrasi
Baca Juga:Computer Vision Syndrome, Ketika Teknologi Menggila dan Bahaya Kesehatan MataWaspada! Umur 20-an Rawan Terkana Migrain Mata atau Migrain Okular, Berikut Penjelasannya
Perpindahan penduduk dari desa ke kota menyebabkan pergeseran budaya dan bahasa.
Di kota, orang cenderung menggunakan bahasa nasional atau bahasa global untuk berkomunikasi, sehingga bahasa daerah kurang digunakan.
3. Pendidikan dan Kebijakan Pemerintah
Sistem pendidikan sering kali lebih menekankan pada pengajaran bahasa nasional atau bahasa asing, sementara bahasa daerah tidak diajarkan atau tidak diutamakan.
Kebijakan pemerintah yang kurang mendukung pelestarian bahasa daerah juga turut berperan dalam kepunahannya.
4. Media dan Teknologi
Dominasi media massa, internet, dan teknologi yang menggunakan bahasa global mempersempit ruang penggunaan bahasa daerah.
Anak-anak dan remaja lebih terpapar pada konten dalam bahasa nasional atau global dibandingkan bahasa daerah.
5. Kurangnya Dokumentasi dan Pengajaran
Banyak bahasa daerah yang tidak memiliki dokumentasi tertulis yang memadai.
Tanpa dokumentasi yang baik, bahasa tersebut sulit diajarkan dan dipertahankan.
6. Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial dan budaya yang cepat, seperti pergeseran nilai-nilai tradisional, menyebabkan bahasa daerah dianggap kurang relevan atau ketinggalan zaman.
Upaya pelestarian bahasa daerah melibatkan pendidikan, dokumentasi, kebijakan pemerintah yang mendukung,
serta kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam menggunakan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari.