RADARCIREBON.TV- Mungkin jika kamu melihat anak yang gemuk teras gemas dan lucu. Namun, apa jadinya jika kegemukan itu merupakan salah satu obesitas. Obesitas pada anak merupakan salah satu bentuk malnutrisi selain gizi buruk. Maka dari itu, kamu juga harus mengetahui cara mengatasi obesitas pada anak.
Di negara kita sendiri Indonesia, jumlah anak dengan obesitas mengalami peningkatan setiap tahunnya, apalagi pada anak usia 5–12 tahun. Tetapi, tidak hanya di Indonesia, di negara lainnya pun ditemukan banyak anak yang kelebihan berat badan.
Terjadinya obesitas pada anak ini berpotensi menimbulkan berbagai gangguan, seperti sleep apnea, gangguan perkembangan tulang, atau masalah psikososial. Obesitas pada anak pun berkaitan dengan obesitas ketika dewasa yang berpotensi menimbulkan diabetes dan penyakit jantung.
Baca Juga:Hati-hati Gangguan Hati, Berikut 6 Penyebab Kaki Kram di Saat TidurPernah Merasa Kaki Kra Ketika Tidur? Ternyata ini 4 Penyebab Kaki Kram Saat Tidur
Mengatasi Obesitas Pada Anak
Untuk penanganan obesitas pada anak ini harus tergantung dengan usia anak. Mengingat anak masih tumbuh dan berkembang, pengaturan diet pada anak obesitas yaitu diet dengan gizi seimbang sesuai kebutuhannya. Penurunan berat badan pada anak obesitas sangat minimal, yaitu hanya 0,5–2 kg per bulan.
Selain itu juga, orang tua bisa melakukan konsultasi ke dokter untuk menentukan asupan makan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Kemudian, ajarkanlah anak untuk mengenali rasa lapar dan rasa kenyang, serta jangan paksa anak untuk terus makan ketika sudah kenyang.
Kenali juga pembatasan asupan kalori yang bisa dilakukan dengan mengurangi asupan lemak dan karbohidrat serta meningkatkan asupan serat dan air. Setidaknya, anak disarankan untuk mengonsumsi buah dan sayur 5 porsi sehari, disertai minum air putih yang banyak.
Tips Membatasi Asupan Makan Pada Anak yang Mengalami Obesitas:
- Pastikan anak makan secara teratur 3 kali sehari dengan camilan 1–2 kali per hari. Camilan ini meliputi apel, jeruk, atau pir.
- Hindari buah berkalori tinggi, seperti mangga atau durian.
- Jangan lupa ajarkan anak untuk hanya minum air putih dan jauhkan anak dari minuman bersoda atau susu dengan rasa.
- Pastikan juga anak tidak makan sambil bermain atau menonton televisi.
- Jangan memberi makanan siap saji atau makanan yang manis.
- Batasi asupan susu hanya 500 ml/hari untuk anak berusia lebih dari 2 tahun dan ganti susu full cream dengan susu skim atau susu rendah lemak.
- Hal terpenting, yaitu biasakan anak sarapan pagi. Penelitian menunjukkan anak yang tidak sarapan berisiko 43% lebih tinggi untuk mengalami obesitas.
Untuk menurunkan berat badan, anak obesitas pun disarankan melakukan aktivitas fisik selama 1 jam setiap harinya. Para orangtua bisa mulai mencoba mengajak anak untuk berjalan atau bersepeda di lingkungan sekitar rumah. Tidak hanya berjalan atau bersepeda, anak juga bisa melakukan lompat tali, sepak bola, basket, atau renang.
***