RADARCIREBON.TV– Astenopia, atau yang lebih dikenal dengan ketegangan mata, adalah kondisi di mana mata mengalami kelelahan dan rasa tidak nyaman akibat penggunaan yang berlebihan atau stres visual.
Gejala astenopia meliputi mata kering, berair, atau kemerahan, pandangan kabur, sakit kepala, dan sensitivitas terhadap cahaya.
Kondisi ini seringkali disebabkan oleh penggunaan perangkat digital dalam waktu lama, pencahayaan yang buruk, membaca dalam jangka waktu yang lama, atau masalah penglihatan yang tidak terkoreksi.
Baca Juga:Urat Mata Menegang, Apa yang Harus Kamu Lakukan? Berikut Tips Mengatasi Masalah pada MataLamak Banak, 10 Pilihan Kudapan Manis khas Sumatera yang Bikin Kamu Tergila-Gila
Selain memengaruhi kenyamanan dan kemampuan fokus, astenopia juga memiliki hubungan yang erat dengan kualitas tidur seseorang.
Ketegangan mata yang tidak ditangani dapat berdampak signifikan pada kualitas tidur.
Mata yang tegang dan lelah akan menyebabkan rasa tidak nyaman yang dapat berlanjut hingga malam hari, membuat seseorang sulit untuk rileks.
Ketika tubuh dan pikiran tidak bisa sepenuhnya rileks, proses tidur akan terganggu.
Kesulitan untuk jatuh tidur atau sering terbangun di malam hari adalah beberapa dampak langsung dari kondisi ini.
Selain itu, penggunaan perangkat digital sebelum tidur, yang merupakan salah satu penyebab utama astenopia, juga berkontribusi pada penurunan kualitas tidur.
Layar perangkat digital memancarkan cahaya biru, yang dapat menghambat produksi melatonin, hormon yang mengatur siklus tidur dan bangun seseorang.
Paparan cahaya biru di malam hari dapat membuat otak berpikir bahwa masih siang, sehingga menunda rasa kantuk dan membuat sulit untuk tidur.
Hal ini memperburuk ketegangan mata karena mata terus bekerja keras untuk fokus pada layar.
Baca Juga:10 Masakan Penuh Rempah Khas Thailand Kini Jadi Incaran Warga Indonesia, Citarasa Pedas Gurih NonjokWaspada Penyakit Herpes, Menular dan Mematikan saat Musim Kemarau dan Angin Kencang
Ketika kualitas tidur terganggu akibat astenopia, dampaknya tidak hanya terasa pada malam hari, tetapi juga memengaruhi aktivitas sehari-hari.
Kurang tidur dapat menyebabkan rasa lelah yang berlebihan, penurunan konsentrasi, dan produktivitas yang rendah.
Ini menciptakan siklus yang buruk di mana ketegangan mata menyebabkan tidur yang buruk, dan kurang tidur pada gilirannya menyebabkan mata menjadi lebih tegang dan lelah.
Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk mengadopsi kebiasaan yang sehat dalam menggunakan mata dan menjaga kualitas tidur.
Mengikuti aturan 20-20-20, yaitu setiap 20 menit melihat objek yang berjarak 20 kaki selama 20 detik, dapat membantu mengurangi ketegangan mata.
Mengatur pencahayaan yang baik di tempat kerja atau membaca, serta menggunakan filter cahaya biru pada perangkat digital, juga sangat bermanfaat.
Selain itu, menghindari penggunaan perangkat digital setidaknya satu jam sebelum tidur dapat membantu meningkatkan produksi melatonin dan mempersiapkan tubuh untuk tidur.