Tradisi Malam Satu Sura dilakukan di Kesultanan Kacirebonan, di antaranya melestarikan adzan pitu di setiap penjuru mata angin, doa mubeng keraton, serta ditutup pagelaran wayang semalam suntuk.
Sultan Kacirebonan Pangeran Raja Abdulgani Natadiningrat memimpin langsung prosesi adat Malam Satu Suro dengan penuh khidmat. Malam yang diterangi api obor membuat suasana Malam Satu Suro di Prabayaksa disambut sukacita oleh masyarakat.
Sejumlah unsur hadir, seperti Bupati Cirebon periode 2024, Forkopimda, hingga sejumlah anggota DPRD Kota Cirebon, para tokoh masyarakat, budaya, dan lainnya. Prosesi adat pada Malam Satu Suro sempat diguyur hujan, namun tetap bisa dipaksakan yang dimulai dengan lantunan adzan pitu di titik halaman Prabayaksa. Dilanjutkan siraman serta adzan pitu kembali di empat penjuru mata angin.
Baca Juga:Puluhan Kilometer Jalan Rusak Akan Diperbaiki – VideoMajelis Al Karomah Gelar Bakti Sosial Dan Beri Santunan – Video
Usai hujan reda, rangkaian adat dilakukan berupa doa mubeng keraton dengan arak-arakan keliling kampung sambil melantunkan sholawat Nabi yang dipimpin putra mahkota Elang Raja Kusuma Natadiningrat.
Sebagai bentuk rasa syukur, doa bersama dan adat makan tumpeng bersama menambah keberkahan Malam Satu Suro. Kemudian Keraton Kacirebonan melestarikan pagelaran wayang semalam suntuk sebagai upaya menjaga seni budaya leluhur, peninggalan para wali yang terkandung dalam pesan-pesan cerita wayang.