Banyak Orang Merasa Putus Asa Bahkan Depresi, Bisa Jadi Kekurangan Vitamin B12, Ini Penjelasannya…

Banyak Orang Merasa Putus Asa Bahkan Depresi, Bisa Jadi Kekurangan Vitamin B12, Ini Penjelasannya...
Banyak Orang Merasa Putus Asa Bahkan Depresi, Bisa Jadi Kekurangan Vitamin B12, Ini Penjelasannya/ pixabay
0 Komentar

RADARCIREBON.TV– Depresi, satu dari banyak penyakit yang mengguncang saraf seseorang yang menjadikan mereka merasa putus asa, gagal, tidak memiliki kekuatan untuk bangkit dari keterpurukan. 

Depresi saat ini menjadi masalah mental yang serius yang tidak sedikit penderitanya adalah orang di bawah umur. 

Depresi adalah kondisi kesehatan mental yang serius dan kompleks yang memengaruhi perasaan, cara berpikir, dan bagaimana seseorang berperilaku.

Baca Juga:Vitamin B12: Mengenal Cara Kerja Kobalamin dan Kawan-Kawan dalam Mengatasi Penyakit AnemiaBeberapa Penyakit Akibat Kurangnya Vitamin B, Dari Anemia hingga Depresi

Ini lebih dari sekadar perasaan sedih atau mengalami hari buruk; depresi adalah gangguan yang berkepanjangan

dan dapat mengganggu kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari secara normal. Depresi dapat merusak aktivitas seseorang. 

Secara medis, depresi ini ada kaitannya dengan asupan vitamin B kompleks dalam tubuh. 

Beberapa artikel medis menyebut jika kurangnya kobalamin atau vitamin B12 dapat mempengaruhi saraf yang salah satunya dapat memicu depresi. 

Penurunan kadar vitamin dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak tepat atau penyerapan vitamin yang tidak mencukupi.

Orang lanjut usia, vegetarian, dan orang dengan gangguan pencernaan seperti penyakit celiac atau penyakit Crohn mungkin mengalami kesulitan mendapatkan cukup vitamin B-12.

Terkadang, terjadi kekurangan vitamin B-12  yang tidak diketahui penyebabnya.

Jika diduga terjadi kekurangan, dokter Anda mungkin memerintahkan tes darah untuk memeriksa kadar vitamin B-12 atau vitamin lainnya.

Baca Juga:Media Sosial Ramai Bahas Weton Tulang Wangi di Malam 1 Suro, Apa Sebenarnya? Berikut PenjelasannyaPunya Kebiasaan Mengunyah Itu Bagus untuk Cegah Diabetes, Kok Bisa? Ini Penjelasannya…

 Jika Anda kekurangan vitamin B-12, mengonsumsi suplemen  vitamin B-12 setiap hari dapat membantu memastikan tubuh Anda mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan.

Namun, hasil penelitiannya beragam, dan masih dipertanyakan  apakah suplemen vitamin B-12 dapat membantu mengurangi risiko depresi.

Hubungan Antara Depresi dan Kekurangan Vitamin B12

1. Fungsi Otak dan Sistem Saraf:

Vitamin B12 sangat penting untuk kesehatan otak dan sistem saraf.

Ini diperlukan untuk sintesis myelin, lapisan pelindung yang mengelilingi serabut saraf.

Tanpa cukup myelin, komunikasi antar neuron dapat terganggu, yang dapat berkontribusi pada gangguan kognitif dan emosional, termasuk depresi.

2. Pembentukan Sel Darah Merah:

Vitamin B12 membantu dalam pembentukan sel darah merah.

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan anemia megaloblastik, yang ditandai dengan produksi sel darah merah yang besar dan tidak normal.

Anemia dapat menyebabkan kelelahan, kelemahan, dan masalah konsentrasi, yang semuanya dapat berkontribusi pada gejala depresi.

3. Homosistein dan Fungsi Neurotransmitter:

Vitamin B12 berperan dalam metabolisme homosistein, sebuah asam amino yang, jika berada pada kadar tinggi, dapat merusak pembuluh darah dan mempengaruhi fungsi otak.

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan peningkatan kadar homosistein, yang terkait dengan depresi dan gangguan kognitif.

Selain itu, vitamin B12 berperan dalam sintesis neurotransmitter seperti serotonin dan dopamin, yang mengatur suasana hati.

Kekurangan vitamin B12 dapat mengganggu produksi neurotransmitter ini dan menyebabkan gejala depresi.

Menjaga diri dari berbagai penyakit sedari dini perlu diterapkan sebelum penyakit tersebut menyebar dan jadi sulit ditangani. 

Dukungan moral dari orang sekitar dan menjaga asupan gizi bisa menjadi obat bagi mereka yang terindikasi depresi. 

0 Komentar