Ribuan rumah di sejumlah desa di tiga kecamatan di Kabupaten Cirebon terendam banjir dengan ketinggian bervariasi dari lima puluh sentimeter hingga satu meter, Sabtu siang. Banjir terparah dialami tiga desa di perbatasan Cirebon-Indramayu, yang terendam hingga satu meter. Selain karena intensitas hujan lebat yang mengguyur cukup lama, banjir terparah dalam lima tahun terakhir ini juga disebabkan jebolnya tanggul Sungai Songket.
Ribuan rumah terendam banjir di sejumlah desa di Kecamatan Susukan, Arjawinangun, dan Kecamatan Gegesik, Kabupaten Cirebon, Sabtu siang. Banjir terparah dialami tiga desa di Kecamatan Gegesik, yakni Desa Jagapura, Jagapura Kulon, dan Desa Jagapura Wetan, dengan ketinggian mencapai satu meter. Bahkan, banjir di Kecamatan Gegesik juga merendam jalur provinsi penghubung Cirebon-Indramayu dengan ketinggian mencapai lima puluh sentimeter.
Hampir sebagian besar rumah di tiga desa tersebut terendam banjir. Air deras yang datang secara tiba-tiba pada Minggu dinihari membuat sebagian warga tak bisa berbuat apa-apa. Perabotan rumah mulai dari elektronik hingga furnitur terendam banjir di dalam rumah dengan ketinggian berkisar enam puluh sampai delapan puluh sentimeter.
Baca Juga:Pohon Tua Besar Tumbang – VideoKuwu Cup V Turnamen Desa Cipejeuh Wetan – Video
Warga mengaku banjir kali ini merupakan yang terparah dalam lima tahun terakhir. Bahkan, air saat ini telah merendam rumah selama lebih dari dua belas jam. Sebagian warga pun mengungsikan keluarganya, khususnya lansia dan anak-anak, ke sanak saudara yang lebih aman dan jauh dari banjir.
Selain karena intensitas hujan lebat yang mengguyur sepanjang Sabtu hingga Minggu dinihari, banjir kali ini juga diperparah dengan meluapnya tanggul Sungai Songket. Debit air yang tinggi membuat air kiriman meluber deras ke permukiman warga. Hingga kini, ketinggian air belum menunjukkan tanda-tanda akan surut, namun demikian sebagian besar warga memilih bertahan untuk menjaga harta bendanya.