RADARCIREBON.TV– Vitamin B kompleks terdiri dari berbagai vitamin yang larut dalam air,
termasuk vitamin B1 (tiamin), B2 (riboflavin), B3 (niasin), B5 (asam pantotenat), B6 (piridoksin), B7 (biotin), B9 (asam folat), dan B12 (kobalamin).
Secara umum, tubuh mengeluarkan kelebihan vitamin B melalui urin karena sifatnya yang larut dalam air.
Baca Juga:Apa Bisa Rutin Konsumsi Vitamin B Kompleks Bisa Cegah Penuaan?Unik! Begini Cara Mengetahui Bau Mulut Diri Sendiri Ketika Sedang Berbicara, Cek Seberapa Menyenangkan Kamu
Namun, mengonsumsi vitamin B dalam jumlah yang sangat tinggi melalui suplemen dapat menyebabkan efek samping yang tidak diinginkan.
Berikut ini adalah beberapa efek kelebihan vitamin B kompleks yang perlu diperhatikan:
1. Vitamin B1 (Tiamin)
Tiamin jarang menyebabkan efek samping bahkan dalam dosis tinggi karena tubuh memiliki mekanisme pengaturan yang baik untuk vitamin ini.
Namun, dalam kasus yang sangat jarang, kelebihan tiamin dapat menyebabkan reaksi alergi, seperti gatal-gatal atau pembengkakan.
2. Vitamin B2 (Riboflavin)
Kelebihan riboflavin umumnya tidak menimbulkan efek berbahaya karena tubuh dengan mudah mengeluarkannya melalui urin.
Namun, dosis yang sangat tinggi dapat menyebabkan urin berwarna kuning terang, yang tidak berbahaya tetapi bisa mengejutkan.
3. Vitamin B3 (Niasin)
Niasin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan beberapa efek samping yang lebih serius:
Baca Juga:Kekurangan Tiamin Bisa Sebabkan Sindrom Wernicke-Korsakoff, Apa Itu? Ini Penjelasannya…Daftar Makanan dan Minuman Tinggi Vitamin B1: Persiapan Menghadapi Musim Pancaroba
Flush Niacin: Kulit merah, gatal, dan hangat akibat pelebaran pembuluh darah. Ini biasanya terjadi pada dosis yang melebihi 50 mg per hari.
Gangguan Pencernaan: Mual, muntah, dan sakit perut.
Hepatotoksisitas: Kerusakan hati, terutama pada dosis sangat tinggi yang digunakan untuk mengobati kolesterol tinggi.
Hiperglikemia: Peningkatan kadar gula darah, yang bisa berisiko bagi penderita diabetes.
4. Vitamin B5 (Asam Pantotenat)
Kelebihan asam pantotenat umumnya aman karena diekskresikan oleh tubuh.
Namun, dosis sangat tinggi (misalnya lebih dari 10 gram per hari) dapat menyebabkan diare dan gangguan pencernaan lainnya.
5. Vitamin B6 (Piridoksin)
Piridoksin dalam dosis tinggi dapat menyebabkan efek samping yang serius jika dikonsumsi dalam jangka panjang:
Neuropati Sensorik: Kerusakan saraf yang menyebabkan mati rasa dan kesemutan di tangan dan kaki.
Gangguan Gerakan: Kesulitan dalam koordinasi dan berjalan.
Dosis aman harian maksimum untuk vitamin B6 biasanya dianggap 100 mg, tetapi efek samping dapat terjadi pada dosis lebih rendah jika dikonsumsi dalam jangka waktu lama.
6. Vitamin B7 (Biotin)
Biotin umumnya dianggap aman bahkan dalam dosis tinggi.
Namun, dosis yang sangat tinggi dapat mengganggu beberapa tes laboratorium,
termasuk tes hormon tiroid dan tes penyakit jantung, yang dapat menghasilkan hasil yang salah.
7. Vitamin B9 (Asam Folat)
Kelebihan asam folat dari suplemen dapat menyebabkan beberapa masalah:
Masking Deficiency: Asam folat dalam dosis tinggi dapat menutupi gejala kekurangan vitamin B12, yang dapat menyebabkan kerusakan saraf yang tidak terdeteksi.
Masalah Pencernaan: Mual, perut kembung, dan gangguan pencernaan lainnya.
Reaksi Alergi: Dalam beberapa kasus, reaksi alergi seperti ruam, gatal, atau kesulitan bernapas dapat terjadi.
8. Vitamin B12 (Kobalamin)
Vitamin B12 umumnya aman bahkan dalam dosis tinggi, karena tubuh dapat menyimpan vitamin ini dalam jumlah besar dan mengekskresikan kelebihannya.
Efek samping dari kelebihan vitamin B12 sangat jarang, tetapi beberapa orang mungkin mengalami reaksi alergi seperti ruam atau jerawat.
Secara umum, vitamin B kompleks penting untuk kesehatan tubuh dan biasanya aman karena sifatnya yang larut dalam air memungkinkan tubuh untuk mengekskresikan kelebihannya.
Namun, dosis yang sangat tinggi dari suplemen vitamin B, terutama B3 (niasin) dan B6 (piridoksin), dapat menyebabkan efek samping yang serius.
Oleh karena itu, penting untuk mengonsumsi suplemen vitamin B dalam batas yang direkomendasikan dan selalu berkonsultasi
dengan profesional kesehatan sebelum memulai regimen suplemen baru.
Mengonsumsi vitamin B dari sumber makanan alami biasanya lebih aman dan membantu memastikan keseimbangan nutrisi yang optimal.