RADARCIREBON.TV– Beberapa hari yang lalu media sosial ramai membahas weton tulang wangi di malam tahun baru Islam atau dalam artian jawa kuno adalah malam 1 suro.
Weton tulang wangi tak henti menjadi perbincangan warganet di media sosial sebab harus waspada menghadapi malam 1 suro tersebut.
Apa maksud dari keresahan tersebut? berikut penjelasan weton tulang wangi dan malam 1 suro.
Baca Juga:Punya Kebiasaan Mengunyah Itu Bagus untuk Cegah Diabetes, Kok Bisa? Ini Penjelasannya…Pengaruh Kesehatan Akibat Kelebihan Vitamin B Kompleks, Bagus Sih, Tapi Bisa Jadi Bumerang
Weton adalah sistem penanggalan Jawa yang menggabungkan hari dalam kalender Jawa dengan pasaran (seperti Kliwon, Legi, Pahing, Pon, dan Wage).
Setiap orang Jawa memiliki weton yang berdasarkan hari kelahiran mereka, dan weton ini dipercaya mempengaruhi sifat dan nasib seseorang.
Tulang Wangi dalam konteks weton biasanya merujuk pada hari atau waktu yang memiliki makna khusus dan baik.
“Wangi” berarti harum atau baik, jadi “tulang wangi” dapat diartikan sebagai hari yang baik atau membawa keberuntungan.
Malam 1 Suro adalah malam pertama dalam bulan Suro (bulan pertama dalam kalender Jawa).
Malam ini dianggap sangat sakral dan mistis oleh masyarakat Jawa.
Banyak tradisi dan upacara adat yang dilakukan untuk menyambut malam 1 Suro,
seperti ritual pembersihan diri, doa, dan berbagai bentuk meditasi untuk memohon keselamatan dan keberkahan.
Kaitannya antara weton tulang wangi dengan malam 1 Suro adalah bahwa keduanya memiliki nilai spiritual dan keberkahan tersendiri dalam budaya Jawa.
Baca Juga:Apa Bisa Rutin Konsumsi Vitamin B Kompleks Bisa Cegah Penuaan?Unik! Begini Cara Mengetahui Bau Mulut Diri Sendiri Ketika Sedang Berbicara, Cek Seberapa Menyenangkan Kamu
Memilih waktu yang tepat seperti “tulang wangi” dalam merayakan malam 1 Suro atau melakukan kegiatan penting lainnya
dipercaya dapat membawa keberuntungan, kesejahteraan, dan perlindungan dari hal-hal negatif.
Dalam praktik sehari-hari, banyak orang Jawa yang menggunakan pengetahuan tentang weton dan malam 1 Suro
untuk menentukan waktu yang tepat untuk berbagai kegiatan penting seperti pernikahan, memulai usaha, atau upacara adat.
Kepercayaan ini merupakan bagian dari warisan budaya yang kaya dan terus dipertahankan dalam masyarakat Jawa hingga kini.