Setelah lama menghilang, Ketua RT Abdul Pasren, yang diklaim menjadi saksi kunci keterlibatan tujuh terpidana kasus Vina, muncul ke publik bersama tim pengacaranya, Senin siang. Para terpidana yang mengaku menginap di rumah Pasren saat malam kejadian Vina dibantah keras oleh tim kuasa hukumnya. Meski tidak bisa menjelaskan secara detail, namun tim kuasa hukum memastikan Pasren serta anaknya berada di rumah dan tidak bersama tujuh terpidana.
Tim kuasa hukum Ketua RT 2 RW 10 Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Abdul Pasren dan Kahfi, anaknya, memastikan kliennya tidak menghilang dan masih berada di Kota Cirebon pasca viralnya kasus Vina, Senin siang. Pasren bahkan diklaim berada di lokasi konferensi pers yang digelar tim kuasa hukum, meski tidak mengikuti jumpa pers tersebut. RT Pasren yang diklaim menjadi saksi kunci keterlibatan tujuh terpidana dalam kasus Vina masih disembunyikan tim kuasa hukumnya setelah banyaknya intimidasi baik dari warga hingga media sosial.
Tim kuasa hukum Pasren yakni Elsa Syarif, Siswandi, dan Pitra Romadoni Nasution menegaskan, Pasren dan anaknya Kahfi tidak mengetahui keberadaan tujuh terpidana saat malam kejadian Vina. Padahal, tujuh terpidana yang merupakan tetangganya sempat bercerita jika saat kejadian 27 Agustus 2016 lalu, menginap di rumah kontrakan Pasren bersama Kahfi, anaknya. Namun, tim kuasa hukum tidak bisa menjelaskan detail Pasren dan Kahfi berada di rumah mana.
Baca Juga:Turnamen Sepakbola Kuwu Cup Desa Cipeujeuh Wetan – VideoSMPN 1 Tengah Tani Tambah Satu Rombel Di PPDB 2024 – Video
Sementara, Abdul Pasren dan anaknya, Kahfi, muncul sesaat setelah jumpa pers selesai. Dari dalam mobil, tim kuasa hukum menjelaskan Pasren dan Kahfi dalam kondisi baik dan tidak menghilang dari wilayah Cirebon. Namun demikian, Ketua RT yang juga menjadi saksi dalam persidangan tujuh terpidana tersebut tidak menempati rumah yang pernah didemo warga beberapa waktu lalu.
Ketua RT Abdul Pasren sendiri merupakan saksi kunci atas ketujuh terpidana dalam kasus Vina. Tujuh terpidana mengklaim berada di rumah Pasren bersama Kahfi, namun Pasren justru membantah dengan mengaku tidak melihat tujuh terpidana di rumahnya saat malam kejadian.