RADARCIREBON.TV-Kepikunan atau demensia adalah istilah umum untuk penurunan fungsi kognitif yang dapat memengaruhi kehidupan sehari-hari.
Ketika kemampuan berpikir seseorang mulai menurun tetapi masih bisa menjalani aktivitas sehari-hari dengan baik.
Kondisi ini disebut gangguan kognitif ringan atau mild cognitive impairment (MCI).
Baca Juga:Awas Sakit Kepala Penyebab Dan Gejala Tumor Otak,Simak Penjelasannya.Sering Sakit Kepala Yuk Simak Penyebab Dan Cara Pencegahannya.
Meski ringan, gangguan ini tidak bisa di sepelekan karena bisa berkembang menjadi penyakit Alzheimer atau penyakit demensia lainnya.
Berdasarkan penelitian, sekitar 32% kasus MCI dapat berubah menjadi penyakit Alzheimer dalam lima tahun.
Proses ini berlangsung secara bertahap dan progresif dan seiring berjalannya waktu gejala dapat menjadi semakin parah dan mengganggu aktivitas sehari-hari.
Gejala yang dapat muncul seperti melupakan nama orang atau tempat, kesulitan menemukan kata yang tepat, dan sering salah menempatkan barang.
Penyakit MCI yang sudah berkembang menjadi penyakit Alzheimer juga dapat memengaruhi kemampuan motorik dan sensorik seseorang.
Pengaruh tersebut dapat menyebabkan kesulitan dalam berjalan, menjaga keseimbangan, dan melakukan aktivitas motorik halus.
Pada tahap akhir, penderita sering kali membutuhkan bantuan total dalam menjalani aktivitas sehari-hari seperti makan, mandi, dan berpakaian.
Baca Juga:5 Kebiasaan Buruk Yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Tipes ! Apa Saja Kah Itu.Simak Aturan Pakai Obat betadin Kumur Dengan Kandungan Povidone iodine.
Oleh karenanya, deteksi dini demensia sangat penting untuk membantu mengurangi gejala dan memperlambat progres penyakit.
Dengan deteksi dini, tindakan yang di perlukan dapat lebih cepat di lakukan sehingga komplikasi dan perburukan kondisi juga dapat di cegah atau di perlambat.
Tanda-Tanda Awal Kepikunan yang Perlu Diwaspadai
1. Kehilangan memori jangka pendek.
2. Kesulitan dalam pemecahan masalah.
3. Perubahan kepribadian seperti menjadi lebih pendiam atau menarik diri.
4. Kesulitan dalam mengungkapkan ide atau isi pemikirannya.
5. Salah dalam menempatkan barang.
Metode Deteksi Dini Kepikunan
1. Tes Pungsi LumbalTes pungsi lumbal, juga di kenal sebagai lumbar puncture atau spinal tap, adalah prosedur medis.
Di mana sejumlah kecil cairan serebrospinal (CSF) di ambil dari ruang subarachnoid di tulang belakang bawah menggunakan jarum.
2. Mini-Mental State Examination (MMSE)MMSE adalah tes kognitif yang cepat dan sederhana untuk menilai berbagai aspek fungsi kognitif dan melacak perubahan kognitif dari waktu ke waktu.
Tes ini terdiri dari serangkaian pertanyaan dan tugas yang mencakup orientasi, registrasi, perhatian/perhitungan, daya ingat, bahasa, dan beberapa tugas lain.
3. Montreal Cognitive Assessment (MoCA)MoCA adalah tes kognitif yang lebih rinci di bandingkan dengan MMSE. Tes ini di rancang untuk mendeteksi gangguan kognitif ringan.
Menilai fungsi eksekutif/visuospasial, penamaan, perhatian, bahasa, abstraksi, ingatan, dan orientasi.
4. Tes GenetikTes genetik melibatkan analisis DNA untuk mencari mutasi genetik yang dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer.
Tujuan dari tes genetik adalah untuk menilai risiko individu terhadap penyakit Alzheimer berdasarkan riwayat keluarga.
Dan keberadaan gen tertentu seperti APOE ε4 yang dapat meningkatkan risiko penyakit Alzheimer pada usia yang lebih muda.
5. Quantitative Electroencephalography (qEEG)qEEG adalah teknik pemetaan otak yang mengukur aktivitas listrik di otak menggunakan elektroda yang di tempatkan di kulit kepala.
qEEG bertujuan untuk mendeteksi pola aktivitas otak yang abnormal yang terkait dengan gangguan kognitif seperti penyakit Alzheimer.
Meski teknik neurofisiologis saja tidak cukup untuk membedakan penyakit Alzheimer dari demensia lain, qEEG bisa berguna untuk menemukan orang yang berisiko tinggi.
Mengingat penyakit Alzheimer adalah penyakit kerusakan otak kronis yang membutuhkan penanganan dan perawatan jangka panjang dan intensif.
Deteksi dini tentu sangatlah penting untuk di lakukan. Namun, penting untuk diketahui bahwa penyebab serta gejala yang di sebutkan di atas tidak spesifik mewakili kondisi Alzheimer.
Artinya, penyebab atau gejala tersebut bisa serupa dengan kondisi medis atau penyakit lainnya.
Sekian sedikit informasi mengenai tanda tanda kepikunan beserta cara mendeteksinya,yang mungkin sebetulnya tanda tanda alami juga dapat di rasakan oleh banyak orang atau penderitanya sendiri.