Sebanyak 66 Ribu Lebih Jemaah Haji Tiba di Indonesia

bandara
Ilustrasi Bandara (Istimewa)
0 Komentar

RADARCIREBON.TV – Sampai dengan tanggal 30 Juni 2024 pukul 21.00 WAS (Waktu Arab Saudi), ada sejumlah jemaah haji dan petugas yang telah diterbangkan menuju Indonesia dengan total yang diterbangkan sebanyak 66.611 orang yang tergabung dalam 169 kloter. Informasi ini seperti yang dilansir dari laman Kemenag (1/7/2024).

Sejalan dengan info tersebut, diinfokan juga mengenai jumlah jemaah haji Indonesia yang wafat dan yang diberangkatkan ke Madinah. Berdasarkan dari Sistem Informasi dan Komputerisasi Haji Terpadu (SISKOHAT) pukul 06.44 WIB, jemaah haji Indonesia yang wafat yakni sebanyak 336 orang. Sementara jemaah yang diberangkatkan dari Makkah ke Madinah berjumlah 1.525 orang.

Sedangkan untuk jemaah haji Indonesia yang diterbangkan pada hari ini, Senin, 1 Juli 2024, ada 20 kloter dengan jumlah jemaah haji sebanyak 7.708 orang. Bagi jemaah yang akan menuju Indonesia, diingatkan agar mempertimbangkan kapasitas koper bagasi dan tas tentengan dengan tidak membeli oleh-oleh berlebihan.

Baca Juga:Mengetahui Daya Tarik Pantai Sadranan Sebagai Salah Satu Pantai yang Memukau di Jogja5 Tugu di Indonesia, Bangunan Ikonik yang Menjadi Kebanggaan Setiap Daerah

Kebersihan Lingkungan dan Kualitas Makanan Jemaah Haji

Sementara itu, mengenai kebersihan lingkungan dan kualitas makanan jemaah haji pun juga diperhatikan dengan sebaik mungkin dengan melakukan Inspeksi Kesehatan Lingkungan (IKL) di tempat katering dan pemondokan. Mengutip dari laman sehatnegeriku.kemkes.go.id, anggota Media Center Kementerian Agama Widi Dwinanda menyampaikan hal berikut.

“Tim ini berupaya mencegah penyakit yang disebabkan oleh faktor lingkungan. Inspeksi yang dilaksanakan meliputi pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap berbagai aspek lingkungan, seperti standar suhu, kualitas udara, pencahayaan ruangan, kebersihan lingkungan, dan pengolahan limbah,” terang Widi di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta.

“Tim Sanitasi dan Food Security memastikan ketersediaan air bersih, melakukan pengendalian vektor penyakit, dan mengelola limbah medis di lingkungan KKHI, pos kesehatan sektor, dan pos kesehatan satelit,” sambung Widi.

Disampaikan juga jika IKL yang dilaksanakan yaitu berupa pengamatan dan pemeriksaan langsung terhadap aspek lingkungan katering dan pemondokan jemaah haji. Mengenai keamanan makanan sebelum dikonsumsi, dilakukan pemeriksaan sampel makanan secara organoleptik. 

Kemudian, pemeriksaan dilakukan untuk semua sampel makanan baik untuk menu reguler maupun menu lansia pada setiap waktu makan. Pemeriksaan yang dilakuka meliputi pengujian rasa, bau, tekstur, dan warna makanan dengan tujuan untuk mendeteksi adanya risiko kerusakan makanan sedini mungkin, sehingga dapat dicegah sebelum dikonsumsi oleh jemaah haji.

Lalu untuk sanitasi, tim melaksanakan kegiatan sanitasi melalui inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan di KKHI, katering, dan hotel/pemondokan jemaah. Di KKHI, inspeksi dan intervensi kesehatan lingkungan fokus pada pengelolaan limbah medis dan pengendalian vektor dan binatang pembawa penyakit, pemantauan limbah medis, serta pos kesehatan sektor dan pos kesehatan satelit.

0 Komentar