Di beberapa areal persawahan di Kota Cirebon, yang telah memasuki masa tanam padi kedua di tahun ini, sebagian petani telah memberikan pupuk urea dari subsidi pemerintah. Namun, ketersediaannya yang hanya mencukupi sekali masa pemupukan membuat petani khawatir tidak mendapatkan kembali pupuk bersubsidi untuk 20 hari ke depan, yang kemudian mengharuskan mereka untuk mencari pupuk yang terjangkau hingga ke pelosok desa di Kabupaten Cirebon.
Pada Senin pagi di areal sawah Kelompok Tani Sirandu Kota Cirebon, sudah memasuki masa pemupukan pertama setelah ditanam 8 hari, dengan sebagian lagi sudah diberikan pestisida untuk mencegah hama selama masa tunggu sebelum pemupukan kedua. Pupuk yang digunakan petani merupakan pupuk urea dari subsidi pemerintah yang mereka beli melalui Dinas Pertanian dan Ketua Kelompok Tani.
Petani sangat mengandalkan pupuk subsidi dari pemerintah untuk kebutuhan sawah mereka karena di pasaran, pupuk non-subsidi memiliki perbandingan harga hingga lebih dari 2 kali lipatnya. Karena pada hasil panen sebelumnya, harga jual gabah basah petani ke tengkulak cukup rendah, belum lagi hasil yang didapatkan mereka lebih rendah dibanding hasil panen tahun lalu, sehingga pendapatan mereka juga ikut berkurang.
Baca Juga:Gelar Karya P5 SDN 1 Kertawinangun – VideoWahyu Tjiptaningsih Kantongi Surat Tugas Dari Partai Demokrat – Video
Buruh tani, Sa’ad, menyampaikan, pada masa tanam kedua, waktu pemupukan pertama, ia mendapatkan jatah 250 kg urea untuk 1 hektare sawah yang ia garap. Jumlah tersebut hanya mampu mencukupi sekali masa pemupukan. Ia masih mengkhawatirkan ketersediaan pupuk di 20 hari ke depan sebelum pemupukan kedua agar dapat tersedia tepat waktu, sehingga ia tidak perlu mencari pupuk dengan harga lebih terjangkau hingga di desa-desa di Kabupaten Cirebon.
Petani berharap pemerintah dapat menjamin ketersediaan pupuk untuk masa pemupukan kedua nanti, atau juga dapat menyediakan pupuk dengan harga yang lebih terjangkau yang dapat dibeli dengan lebih mudah oleh petani. Dengan dimulainya masa tanam kedua di tahun ini, diperkirakan petani akan baru dapat memanen di akhir bulan September mendatang.