RADARCIREBON.TV- Sering kita mengalami sakit kepala yang mungkin banyak orang menyebutnya penyakit Migrain pada anak bisa terjadi pada anak usia berapa pun.
Namun, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak berusia 7-11 tahun.
Migrain juga lebih sering terjadi pada anak-anak yang sudah memasuki masa pubertas.
Baca Juga:Tanda Tanda Awal Kepikunan Yang Perlu Diwaspadai Sejak Dini !Awas Sakit Kepala Penyebab Dan Gejala Tumor Otak,Simak Penjelasannya.
Migrain pada anak-anak yang telah memasuki masa pubertas ini lebih banyak terjadi pada remaja perempuan.
Migrain pada anak adalah salah satu penyebab utama anak mengalami sakit kepala yang sering kambuh.
Rasa nyerinya bahkan bisa sangat berat hingga anak sulit beraktivitas. Agar kondisi ini tidak berlarut-larut, orang tua perlu mengenali gejala migrain pada anak serta pengobatannya.
Tanda Migrain pada Anak
Beberapa tanda dan gejala migrain pada anak meliputi:
- Nyeri atau sakit di satu sisi kepala. Sakit kepala yang dirasakan cukup berat dan terasa seperti tertusuk-tusuk atau berdenyut.
- Mual atau muntah.
- Sakit perut.
- Pusing berputar (vertigo).
- Gangguan penglihatan, seperti penglihatan kabur atau silau.
- Kesemutan atau mati rasa pada bagian tubuh tertentu.
- Kebingungan.
- Sulit berkonsentrasi.
Setiap anak dapat menunjukkan gejala migrain yang berbeda-beda. Ketika migrain terjadi, rangsangan cahaya, bau, suara.
Hingga aktivitas sehari-hari dapat terasa mengganggu atau memperburuk gejala migrain.
Cara Mengobati Migrain pada Anak
Istirahat yang cukupSaat mengalami migrain, anak di sarankan untuk tidur di ruangan yang sejuk, gelap, dan sunyi. Istirahat yang cukup terbukti dapat membantu meringankan gejala migrain pada anak.
Mengonsumsi obat pereda nyeriJika gejala yang di rasakan sangat berat atau membuat anak sulit beristirahat, migrain perlu di obati dengan obat antinyeri.
Baca Juga:Sering Sakit Kepala Yuk Simak Penyebab Dan Cara Pencegahannya.5 Kebiasaan Buruk Yang Bisa Meningkatkan Risiko Penyakit Tipes ! Apa Saja Kah Itu.
Untuk menentukan jenis obat antinyeri yang cocok untuk migrain pada anak, sebaiknya konsultasikan ke dokter.
Menghindari stresStres dan kelelahan dapat membuat migrain pada anak kambuh. Jika anak sedang mengalami stres.
Cobalah untuk menenangkan dan menemaninya, agar ia dapat merasa rileks dan nyaman. Bila perlu, bawalah anak ke psikolog untuk konseling, guna membantunya mengatasi stres.
Selain cara-cara di atas, migrain juga dapat di tangani dengan obat-obatan dari dokter.
Obat-obatan yang umum di gunakan untuk meredakan nyeri dan mencegah kekambuhan migrain adalah:
- OAINS (obat antiinflamasi nonsteroid).
- Obat golongan triptan, seperti sumatriptan.
- Obat antidepresan, seperti amitriptilin.
- Obat antikejang, seperti topiramate, gabapentin, dan asam valproat.
- Obat antihipertensi, seperti propranolol dan verapamil. Meskipun umumnya di gunakan untuk mengobati tekanan darah tinggi, jenis obat tersebut juga dapat membantu mencegah kekambuhan migrain pada anak.
Pemilihan jenis obat-obatan yang di gunakan akan di dasari pada kondisi dan usia masing-masing anak, serta apakah ada perbaikan setelah anak di berikan obat-obatan.
Migrain pada anak perlu segera di periksakan ke dokter anak, terutama jika di sertai demam tinggi, muntah, kejang, pingsan, dan koma, serta berlangsung lebih dari dua hari.
Sekian sedikit pemaparan mengenai tanda tanda migran pada anak beserta pengobatannya,yang sering kita terlupakan terhadap tanda tandanya.