Jumlah dokar di Kuningan kini tersisa sekira 184 unit. Upaya pelestarian transportasi tradisional ini terus digaungkan oleh organisasi para kusir dan pemilik dokar di Persatuan Dokar Kuningan atau Perdokar. Eksistensi dokar atau delman dapat dipertahankan melalui inovasi pelayanan dan dukungan pemasaran yang harus dilindungi Pemerintah Kabupaten.
Jumlah dokar di Kuningan kini tersisa sekira 184 unit. Jumlah ini merupakan data hasil monitoring terbaru dari organisasi para kusir dan pemilik dokar di Persatuan Dokar Kuningan atau Perdokar per 29 Juni 2024.
Masih ada harapan supaya transportasi tradisional ini tetap eksis dan bertahan melalui inovasi pelayanan, dukungan pemasaran, dan perlindungan pemerintah setempat.
Baca Juga:Masyarakat Desa Buyut Serbu Layanan Kelingan Adminduk – VideoPj Bupati Cirebon Berpesan Agar Masyarakat Perhatikan Anak – Video
Ketua Perdokar Kuningan, Kombes Pol Purnawirawan Irwan Sukmawan, menyebut 184 unit dokar yang ada tersebar di tiga wilayah. Mulai dari wilayah Kecamatan Kuningan sebanyak 124 unit, Kecamatan Cilimus 30 unit, dan Kecamatan Ciawigebang 30 unit.
Inovasi anggota Perdokar antara lain menghadirkan dokar hias, dokar yang tampil menarik, dan memiliki lampu warna-warni di malam hari. Inovasi ini cukup laris dan menggairahkan kembali minat masyarakat menggunakan jasa angkutan dokar, meski untuk tujuan hiburan dan pariwisata.
Ketua Perdokar menerangkan, upaya lainnya yang berbuah harapan bagi para kusir adalah pesanan melayani bagian acara formal maupun non-formal. Perdokar mengoordinir penyediaan jasa dokar dalam jumlah banyak, seperti mengantar keliling para tamu dalam kegiatan pemerintahan, kegiatan masyarakat, hingga kehadiran dokar memeriahkan hajatan warga.
Perdokar berharap jalinan komunikasi dengan Pemkab terus berjalan baik untuk melindungi ikon Kuningan dan simbol Kota Kuda yang melekat.
Saat ini, lokasi mangkal dokar hias di kawasan kota telah bergeser sedikit. Dari semula di depan Masjid Agung, kini berada di depan Taman Relief hingga Monumen Nol Kilometer.